Indonesia Pimpin Pertemuan Perlucutan Senjata Nuklir di Jenewa

Jenewa, MINA – Wakil Tetap Republik untuk di Jenewa, Duta Besar Hasan Kleib, pada Senin (25/6) memulai tugas memimpin rangkaian pertemuan terkait penghentian perlombaan dan perlucutan senjata di Jenewa, Swiss.

Rangkaian pertemuan yang akan diselenggarakan hingga pertengahan Agustus 2018 ini dilakukan dalam kerangka Konferensi Perlucutan Senjata atau yang dikenal dengan Conference on Disarmament (CD). Demikian keterangan tertulis Kemlu RI yang dikutip MINA.

“Amanat ini merupakan bentuk kepercayaan, sekaligus pengakuan komunitas internasional terhadap komitmen Indonesia untuk menjaga perdamaian dunia, serta berkontribusi dalam mencapai dunia yang bebas senjata nuklir,” ujar Duta Besar Hasan Kleib.

Lebih lanjut dijelaskan bahwa salah satu prioritas yang akan dikedepankan oleh Indonesia dalam rangkaian pertemuan tersebut adalah mengakselerasi upaya mewujudkan dunia tanpa senjata nuklir.

Indonesia akan mengedepankan peran selaku bridge-builder di dalam menyelaraskan perbedaan posisi dan pendekatan diantara negara-negara pemilik senjata nuklir dan negara-negara tanpa senjata nuklir. “Bukan merupakan upaya yang mudah mengingat sejumlah negara masih mengandalkan senjata nuklir dalam doktrin militer nasionalnya.

Beberapa diantaranya bahkan terus melakukan modernisasi kekuatan persenjataan nuklirnya. Situasi juga semakin kompleks dengan perkembangan dinamika keamanan di berbagai kawasan di dunia, khususnya di Semenanjung Korea dan Timur Tengah,” demikian ditambahkan oleh Duta Besar Hasan Kleib.

Meskipun demikian, Indonesia akan terus berupaya untuk membangun kepercayaan diantara negara-negara dengan memanfaatkan ruang dialog antar negara pada berbagai forum internasional, khususnya pada Conference on Disarmament di Jenewa.

Berbagai upaya tersebut diharapkan dapat menciptakan momentum bagi negara-negara untuk menyepakati sebuah kesepakatan internasional terkait penghapusan senjata nuklir.

Indonesia mengemban tugas ini setelah dipilih secara konsensus oleh seluruh negara anggota Conference on Disarmament pada Pertemuan Pleno 27 Maret 2018 yang lalu.

Conference on Disarmament di Jenewa sendiri merupakan satu-satunya forum multilateral yang memiliki mandat untuk menegosiasikan berbagai kesepakatan internasional di bidang perlucutan senjata.

Beranggotakan 65 negara, termasuk seluruh negara pemilik senjata nuklir dan negara-negara dengan kekuatan militer paling signifikan di dunia, Conference on Disarmanent telah menghasilkan berbagai perjanjian internasional terkait pengaturan dan perlucutan senjata, diantaranya Konvensi Senjata Biologi, Konvensi Senjata Kimia dan Traktat Pelarangan Uji Coba Senjata Nuklir.(R/R04/R01)

 

Mi’raj News Agency (MINA) 

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.