Indonesia-Sudan Bentuk Dewan Bisnis Bersama

Presiden Joko Widodo (kiri) berjabat tangan dengan Presiden Sudan Omar Hassan Ahmad al-Bashir sebelum berlangsungnya KTT Luar Biasa Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) di JCC, Jakarta, Senin (7/3). KTT Luar Biasa ke-5 OKI membahas Palestina dan Al-Quds Al-Sharif. OIC-ES2016/Akbar Nugroho Gumay/16
Presiden Joko Widodo (kiri) berjabat tangan dengan Presiden Omar Hassan Ahmad al-Bashir sebelum berlangsungnya KTT Luar Biasa Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) di JCC, Jakarta, Senin (7/3). KTT Luar Biasa ke-5 OKI membahas Palestina dan Al-Quds Al-Sharif. OIC-ES2016/Akbar Nugroho Gumay/16

Jakarta, 27 Jumadil Awal 1437/7 Maret 2016 (MINA) – Sejumlah kepala negara melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden RI Joko Widodo disela KTT Luar Biasa ke-5 OKI di JCC, Senin (7/3), antara lain dengan Presiden Sudan, Omar Al-Bashir.

Menurut Menlu RI, Retno Marsudi, ini merupakan kunjungan pertama Presiden Bashir ke , sejak dilantik kembali sebagai Presiden pada Juni 2015.

Dalam pertemuan itu kedua Kepala Negara membahas isu Palestina yaitu dukungan dan solidaritas kedua negara terhadap Palestina dan peranan lebih besar Negara-negara Islam dalam proses perdamaian Palestina-Israel.

Sedangkan isu bilateral, membahas peningkatan hubungan ekonomi dengan Sudan, dengan pembentukan Joint Business Council. Termasuk dukungan Pemerintah Sudan terhadap investor Indonesia di Sudan dan kerja sama saling dukung di fora internasional.

Produk unggulan Indonesia di Sudan yaitu pakaian jadi, alas kaki, tas, perlengkapan olahraga, kertas, alat tulis, makanan, minuman, furnitur, komponen kendaraan, bahan bangunan, kosmetik, glycerin dan peralatan rumah tangga.

Di bidang investasi, terdapat pabrik mie instan di kawasan industri, Khartoum, hasil kerja sama salah satu perusaah Indonesia dengan investor asal Arab Saudi dan Sudan.

Indonesia juga berpartisipasi untuk menjaga perdamaian di Sudan, dengan menempatkan 161 personel Indonesia dalam misi UN AU Mission in Darfur (UNAMID), (data per 31 Desember 2014).

Indonesia dan Sudan juga telah memiliki Forum Konsultasi Bilateral (FKB) untuk menjajaki potensi kerja sama kedua negara. Pertemuan pertama FKB kedua negara dilaksanakan pada tanggal 16 Februari 2015 antara Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) Sudan, Y.M. Dr. Obiedalla Mohamed Obiedalla Hamdan, dan Wamenlu RI, AM Fachir.

Disamping itu telah dilakukan penandatangan tiga dokumen kerja sama: pertama, MoU Pembentukan Konsultasi Bilateral RI-Sudan; kedua, MoU Kerja sama Perikanan RI-Sudan; dan ketiga Joint Communique RI-Sudan tentang pemberantasan illegal, Unregulated and Unreported (IUU) Fishing dan peningkatan kerja sama ekonomi melalui pembentukan Indonesian-Sudan Business Association. (L/R04/P2)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.