Indonesia Tawarkan Formula 3+1 Perkuat CEAPAD untuk Palestina

Bangkok, MINA – Guna memastikan kapasitas menjadi negara merdeka, menawarkan formula 3+1 agar bantuan yang diberikan tepat guna dan sesuai kebutuhan rakyat Palestina.

Hal tersebut disampaikan Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno L.P Marsudi pada Conference on Cooperation among East Asian Countries for Palestinian​ Development (CEAPAD) III di Bangkok, Rabu (27/6).

“Indonesia senantiasa berada digaris terdepan dalam membantu perjuangan rakyat Palestina”, tegas Menlu Retno sebagaiman keterangan tertulis Kemlu RI yang diterima MINA.

Formula 3+1 meliputi pembangunan kapasitas kepada aparatur Pemerintahan Palestina di berbagai sektor, menciptakan kondisi yang kondusif bagi tumbuh dan berkembangnya perekonomian Palestina dan adanya sinergi bantuan kapasitas yang diberikan CEAPAD dan berbagai organisasi lainnya baik secara bilateral, regional dan global.

Selain komitmen teknis terkait bantuan, Menlu Retno juga garisbawahi pentingnya komitmen politik masyarakat internasional yang memiliki hubungan dengan Israel untuk tidak memindahkan Kedutaannya ke Yerussalem dan agar mengakui negara Palestina merdeka bagi yang belum melakukannya.

“Negara Palestina yang merdeka tidak dapat disiapkan dalam waktu singkat, butuh waktu panjang untuk mempersiapkannya. Komitmen Indonesia untuk berdirinya negara Palestina yang merdeka tidak akan pudar dan bahkan akan semakin tinggi,” jelasnya.

“Indonesia juga akan memberikan perhatian dan prioritas kepada isu Palestina sebagai anggota DK PBB periode 2019-2020 “ lanjut Menlu Retno.

Sebagaimana diketahui, Indonesia akan memulai keanggotaan DK PBB pada tanggal 1 Januari 2019 setelah terpilih dengan suara mayoritas pada tanggal 8 Juni 2018 yang lalu.

Menlu Retno memberikan  alasan mendasar mengapa perhatian dan bantuan internasional sangat dibutuhkan oleh Palestina saat ini di mana rakyat Palestina terus menghadapi ketidakadilan dan penjajahan. Pertama, komitmen untuk membantu Palestina termasuk melalui UNRWA terus menurun; Kedua, proses perdamaian mengalami kemandekan; ketiga, tindak kekerasan yang terus dilakukan oleh militer Israel dan terakhir, harapan berdirinya negara Palestina semakin tidak menentu.

“Kondisi ini tidak akan menyurutkan bahkan sebaliknya akan semakin memperteguh komitmen dunia termasuk Indonesia untuk memperjuangkan kemerdekaan Palestina” tegas Retno.

Pertemuan CEAPAD III dihadiri oleh Menteri Luar Negeri dan pejabat tinggi 11 negara, yaitu Brunei Darussalam, Indonesia, Jepang, Malaysia, Mesir, Palestina, Republik Korea, Singapura, Thailand, Vietnam dan Yordania, serta 5 organisasi internasional, yaitu Islamic Development Bank, World Bank, Arab League of Nations, Office of the Quartet on the Middle East dan United Nations Relief and Works Agency for Palestine Refugees in the Near East (UNRWA).(R/R04/B05)

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: Nidiya Fitriyah

Editor: Admin

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.