Inggris: Myanmar Harus Pastikan Keamanan Rohingya yang Direpatriasi

Dhaka, MINA – Menteri Pembangunan Internasional Inggris pada Selasa (19/2), mendesak pemerintah untuk memastikan lingkungan yang aman bagi repatriasi ratusan ribu Muslim yang melarikan diri dari negara itu sejak Agustus 2017.

“Krisis ini, telah menjadi pembersihan etnis berskala industri dan mendesak pemerintah Myanmar untuk menciptakan kondisi yang memungkinkan warga Rohingya yang saat ini tinggal di Bangladesh untuk kembali,” kata Menteri Luar Negeri bidang Pembangunan Internasional Inggris Penny Mordaunt kepada wartawan di Dhaka, ibu kota Bangladesh setelah mengunjungi kamp Rohingya di Cox’s Bazar, sekitar 278 kilometer dari negara bagian Rakhine, Myanmar.

Mordaunt, menteri Kabinet Inggris pertama yang mengunjungi Bangladesh sejak pemilu akhir tahun lalu, bertemu dengan pengungsi Rohingya yang tinggal di kamp Kutupalong di pusat distribusi makanan.

Dia berbicara dengan para wanita yang dilindungi dari tindakan kekerasan dan melihat anak-anak penyandang disabilitas mendapatkan terapi dan perawatan yang mereka perlukan dengan bantuan dari Inggris.

Menurut siaran pers Inggris, Inggris telah memberikan bantuan sebesar USD129 juta kepada Bangladesh dalam pendanaan untuk mengatasi krisis pengungsi.

“Nasib para pengungsi Rohingya untuk pulang ke rumah tidak boleh melenceng dari agenda internasional dan mereka harus diberi keadilan,” tegas Mordaunt.

Dia didampingi oleh Menteri Luar Negeri Bangladesh M Shariar Alam, yang berbicara tentang strategi baru untuk pemulangan Rohingya secara damai, tetapi tidak memberikan rincian lebih lanjut.

Menurut siaran pers Komisi Tinggi Inggris di Dhaka pada Selasa, kunjungan Mordaunt ke kamp juga berfokus pada eksplorasi solusi jangka panjang dengan mendukung pendidikan, mengembangkan keterampilan dan meningkatkan akses ke peluang pelatihan. (T/R03/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)