Jakarta, 10 Muharram 1438/ 11 Oktober 2016 (MINA) – Pemerintah Inggris dan Pemerintah Indonesia, Selasa, (11/10) menandatangani perjanjian kerja sama dalam bidang teknologi dan inovasi di Gedung Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Jakarta.
Menteri untuk Urusan Asia dari Pemerintah Inggris, Alok Sharma, menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan Direktur Jenderal Penguatan Inovasi Kemenristekdikti Dr Jumain Appe. Penandatanganan disaksikan oleh Duta Besar Inggris Moazzam Malik dan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Muhammad Nasir.
Perjanjian ini mendukung kolaborasi antara Direktorat Jenderal Penguatan Inovasi Kemristekdikti dengan UK Royal Academy of Engineering, yang akan menyediakan dana pelatihan insentif bagi ‘technopreneurs’ Indonesia, serta proyek inovasi bersama dalam bidang perkembangan teknologi senilai £800.000.
Menteri Inggris untuk Asia, Alok Sharma mengatakan Inggris merupakan yang terdepan dalam inovasi global.
“Kami bangga menjadi rekan Indonesia dalam mengembangkan inovasi teknologi. Indonesia adalah mitra penting Newton Fund – yang mempunyai program layanan pembangunan senilai £375 juta dengan tujuan mempromosikan kerja sama riset dan teknologi. Dalam era inovasi ini, Inggris akan terus berkolaborasi dengan rekan-rekan penting seperti Indonesia untuk dapat menghadapi tantangan global,” kata Menteri Inggris Alok Sharma.
Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia, Muhammad Nasir mengatakan Indonesia mampu membangun kapasitas para inovator untuk dapat menghadapi tantangan pembangunan.
“Melalui kerja sama dengan komunitas sains Inggris di bawah program Newton Fund, Indonesia mampu membangun kapasitas inovator untuk dapat menghadapi tantangan pembangunan. Kami ingin mengadopsi keahlian Inggris dalam membangun kerja sama dengan cara membantu para inovator mempelajari prakteknya dan berkolaborasi dalam proyek-proyek bersama. Tahun ini akan menjadi langkah awal dari apa yang kita harapkan, yakni kolaborasi bilateral yang bermanfaat dalam bidang sains dan inovasi,” ujar Menristekdikti.
Program pendanaan Newton Fund bertujuan mempromosikan pembangunan ekonomi dan kesejahteraan sosial bagi negara yang relevan atau melalui kerja sama dengan negara tersebut, demi kesejahteraan komunitas.
Di Indonesia, Newton Fund telah diluncurkan sebagai ‘UK-Indonesia Science and Technology Fund’ pada Maret 2016. Newton Fund menyediakan pendanaan bersama untuk kerja sama riset dan inovasi dengan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia dan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). (L/P007/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)