IOM: 190.000 Migran di Yaman Sangat Membutuhkan Bantuan

Sanaa, MINA – Sekitar 190.000 Migran di Yaman yang dilanda perang sangat membutuhkan bantuan, Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) memperingatkan pada Sabtu (26/3).

“Lebih dari 4 juta orang yang telah meninggalkan rumah mereka untuk mencari keselamatan, dan sekitar 190.000 migran dari Tanduk Afrika, sangat membutuhkan bantuan” kata IOM dalam sebuah pernyataan, Anadolu melaporkan.

Badan PBB itu mengatakan konflik delapan tahun di Yaman tidak hanya mempengaruhi penduduk lokal, tetapi juga para migran.

“Dua dari tiga orang di Yaman bergantung pada bantuan kemanusiaan untuk kelangsungan hidup mereka. Delapan puluh persen penduduk hidup di bawah garis kemiskinan,” kata IOM.

Terlepas dari krisis kemanusiaan yang semakin dalam, IOM mengatakan pendanaan untuk respon kemanusiaan juga mengalami penurunan yang mengkhawatirkan.

“Orang-orang Yaman tidak boleh dilupakan,” kata organisasi itu, menyerukan orang-orang untuk menyumbang dan mendukung orang-orang yang rentan dan komunitas tuan rumah Yaman.

Migran Afrika, terutama dari Ethiopia dan Somalia, menggunakan Yaman sebagai titik transit dalam perjalanan mereka ke Teluk untuk bekerja.

Yaman telah dilanda kekerasan dan ketidakstabilan sejak 2014, ketika pemberontak Houthi yang bersekutu dengan Iran merebut sebagian besar negara itu, termasuk ibu kota Sanaa.

Konflik tersebut telah menciptakan salah satu krisis kemanusiaan terburuk akibat ulah manusia, dengan 23,4 juta orang membutuhkan bantuan dan perlindungan kemanusiaan dan lebih dari 19 juta berada dalam bahaya kelaparan, menurut perkiraan terbaru PBB.

Organisasi kemanusiaan internasional yang berbasis di Inggris Oxfam memperingatkan bahwa harga roti di Yaman telah melonjak hingga 35% karena perang Rusia yang sedang berlangsung di Ukraina.

Organisaasi tersebut mengatakan Yaman mengimpor 42% biji-bijiannya dari Ukraina, tetapi perang telah mengganggu pasokan biji-bijian dan minyak goreng ke negara Arab yang dilanda perang itu. (T/R7/P2)

Mi’raj News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.