New York, MINA – Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) pada Kamis (13/11) mengatakan, lebih dari 99.000 warga sipil Sudan telah mengungsi dari El-Fasher di Sudan barat sejak kota tersebut diambil alih oleh Pasukan Dukungan Cepat (RSF).
Dalam sebuah pernyataan, IOM mengatakan matriks pelacakan pengungsiannya memperkirakan tambahan 10.236 orang telah mengungsi dari El-Fasher antara tanggal 9 dan 12 November, sehingga jumlah total warga sipil yang mengungsi menjadi 99.128. Anadolu melaporkan.
Angka-angka ini masih awal dan dapat berubah seiring berlanjutnya ketidakamanan dan meningkatnya pengungsian.
Mereka yang mengungsi telah pindah ke beberapa lokasi di wilayah El-Fasher, Tawila, dan Kutum di Darfur Utara, menurut pernyataan tersebut.
Baca Juga: Dianggap Bias, Menhan Israel akan Tutup Radio Angkatan Darat
IOM mengatakan tim lapangannya melaporkan ketidakamanan yang parah di sepanjang jalan-jalan utama, yang dapat menghambat pergerakan, dan memperingatkan bahwa situasi masih tegang dan tak terduga di tengah ketidakstabilan dan pergerakan penduduk yang terus berlanjut.
Pada 26 Oktober, RSF merebut El-Fasher, ibu kota Darfur Utara, dan dituduh melakukan pembantaian. Kelompok tersebut menguasai kelima negara bagian Darfur dari 18 negara bagian Sudan, sementara militer menguasai sebagian besar dari 13 negara bagian yang tersisa, termasuk Khartoum.
Konflik berdarah antara tentara Sudan dan RSF, yang dimulai pada April 2023, telah menewaskan sedikitnya 40.000 orang dan menyebabkan sekitar 12 juta orang mengungsi, menurut Organisasi Kesehatan Dunia. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Sejumlah Aktivis Panjat Gerbang Brandenburg, Protes Keterlibatan Jerman dalam Genosida di Gaza
















Mina Indonesia
Mina Arabic