IPSI Nantikan Peran Pemerintah Upayakan Pencak Silat Masuk Cabor Olimpiade

Jakarta, MINA – Seni beladiri khas Indonesia, sedang dalam perjuangan menjadi cabang olahraga yang dipertandingkan di ajang kompetisi olahraga antar bangsa sedunia atau .

Peranan pemerintah dianggap cukup krusial untuk melakukan lobi juga diplomasi agar Pencak Silat segera menjadi cabang olahraga di Olimpiade.

Perjuangan tersebut tengah dilakukan oleh PB Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) yang menyebarluaskan Pencak Silat di seluruh dunia.

“Dengan kepengurusan PB sekarang bagaimana Pencak Silat ini masuk ajang prestasi yang lebih bergengsi yaitu menuju olimpiade, nah tentunya perjalanan untuk menuju olimpiade ini memerlukan perjuangan yang cukup berat. Salah satunya harus ada diplomasi oleh pemerintah jadi keterlibatan pemerintah di sini menentukan,” kata Pengda IPSI Jawa Barat Asep Gurwawan dalam keterangan yang diterima MINA, Rabu (2/2).

Di sisi lain Pencak Silat harus lebih meluaskan lagi ke berbagai negara agar lebih dikenal masyarakat dunia. Dengan cara mendirikan induk organisasi di banyak negara.

“Selain daripada itu sekarang mungkin PB IPSI atau Persilat sedang bagaimana mendirikan top-top organisasi di beberapa negara terutama 5 benua ini nah sekarang sudah dan sedang berjalan untuk menuju ke tujuan itu,” ucapnya.

Sebagai contoh, Asep mengatakan salah satunya menyebarluaskan pencak silat di Jepang yang saat ini sedang memperkenalkannya melalui seni budaya.

“Seperti halnya Jepang ini, jadi ini prosesnya luar biasa cukup dengan waktu yang memang banyak, Jepang itu harus minimal 1.000 atau 1.500 pesilat yang di bawah KONI nya Jepang nah sekarang Tokyo melalui JAPSA (Japan Pencak Silat Association) sedang menuju itu, nah makanya seperti halnya murid-murid saya yang di sana dengan melalui seni bagaimana di show di mana mana di berbagai kota supaya memperkenalkan lagi pencak silat, di sisi lain tentunya ada workshop-workshop pencak silat tradisi, begitu pula ada informasi pencak silat olahraga yang dipertandingkan,” katanya.

Asep menuturkan di lima benua, saat ini kurang lebih sudah ada 70 negara yang sudah masuk Persilat.

“Sekarang sudah tercatat di 70 negara yang di bawah Persilat (Persekutuan Silat Antar Bangsa) salah satunya mungkin bagaimana untuk perjuangan ke Jepang untuk lebih memasyarakatkan lagi pencak silat di beberapa kota yang ada di Jepang,” ujarnya.

Lanjutnya, di ajang olimpiade Pencak Silat akan dipertandingkan dalam bentuk tanding prestasi namun dalam perjalanan memperjuangkan itu bisa melalui sisi seni tradisinya.

“Itu tanding karena kita mensejajarkan diri pencak silat dengan beladiri lain, makanya isinya ada peraturan-peraturan baru sesuai dengan arahan IOC (International Olympic Comitee),” ujar Asep.

“Berharap di satu sisi pencak silat sebagai ajang prestasi, di sisi lain sebagai pelestarian budaya. Nah ini harus seimbang, tapi otomatis nantinya kalau sudah masuk jalur olahraga maka akan terbawa pula pencak silat tradisinya atau mungkin sebaliknya, melalui promosi pencak silat seni mungkin di situlah nanti diikutsertakan tentang informasi yang ada kaitannya dengan ekshibisi-ekshibisi tentang pencak silat yang dipertandingkan,” katanya. (R/R11/R1)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.