Bagdad, MINA – Ketua Komisi Keamanan dan Pertahanan Parlemen Irak, Mohammad Reza mengungkapkan. militer Irak berencana akan mengurangi pengadaan persenjataan dari Amerika Serikat yang selama ini mendominasi persenjataan negara itu.
“Persenjataan negaranya seharusnya tidak menjadi target monopoli suatu negara,” kata Reza, demikian Anadolu Agency melaporkan dikutip MINA, Kamis (9/5).
Ia menyatakan akan memperluas pemasok persenjataan negaranya dari Rusia, China, Jepang dan Korea Selatan.
Anggota Parlemen Irak, Reza menuturkan bahwa persediaan senjata dalam militer selama ini lebih banyak didominasi oleh produk Amerika Serikat (AS).
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah
Dia juga menambahkan, pembelian senjata dari AS membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk mendapatkan senjata baru.
Selain itu, AS tidak mengizinkan para ahli dan insinyur Irak untuk berpartisipasi dalam pelatihan militer, terutama percobaan tank.
AS menginvasi Irak pada tahun 2003, dan melengkapi hampir keseluruhan persenjataan militer negara ini dengan senjata buatan AS. Hanya ada sebagian kecil senjata yang berasal dari Rusia dan Korea Selatan. (T/R03/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama