Baghdad, MINA – Irak dan Iran pada Jumat (10/11) menyetujui untuk mengekspor minyak Kirkuk ke Iran, menurut Kementerian Perminyakan Irak.
Menteri Perminyakan Irak Jabbar Al-Luaibi mengatakan dalam sebuah pernyataan, 30.000-60.000 barel minyak per hari akan diekspor ke provinsi Kermanshah, Iran.
Al-Luaibi mengatakan, kesepakatan tersebut ditandatangani di Baghdad antara Organisasi Perdagangan untuk Minyak Dunia (SOMO) Irak dan Iran.
Baca Juga: Penjajah Israel Nyatakan Suriah sebagai Front Pertempuran Keempat
Jumlah ekspor akan meningkat setelah jaringan pipa dipasang, tambahnya. Demikian Anadolu Agency yang memberitakannya yang dikutip MINA.
Al-Luaibi mengatakan bahwa minyak tersebut akan dikirim menggunakan truk ke perbatasan Irak dengan provinsi Kermanshah.
“Pemerintah Irak bertujuan melaksanakan proyek minyak dan strategi dengan Turki, Iran, Kuwait, Arab Saudi dan Suriah,” kata Al-Luaibi. Ia menambahkan bahwa kesepakatan dengan Iran akan ditandatangani setelah aspek teknis dan administratif diselesaikan.
Bulan lalu, pasukan Irak menguasai ladang minyak di Kirkuk dari pasukan Peshmerga Kurdi, yang sebelumnya menguasai provinsi yang disengketakan tersebut pada tahun 2014.
Baca Juga: Setelah Zona Penyangga, Israel Duduki Gunung Hermon Suriah
Langkah tersebut dilakukan di tengah ketegangan antara pemerintah pusat Baghdad dan Pemerintah Daerah Kurdistan (KRG).
Irak adalah produsen minyak mentah terbesar kedua di Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) setelah Arab Saudi.
Menurut Administrasi Informasi Energi (EIA), Irak memiliki cadangan minyak mentah terbesar kelima di dunia setelah Venezuela, Arab Saudi, Kanada, dan Iran. (T/RI-1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Ratusan Pengungsi Suriah di Lebanon Mulai Kembali Usai Assad Jatuh