Baghdad, MINA – Irak menyerukan boikot terhadap negara-negara yang mendukung pendudukan Israel, secara ekonomi dan komersial, dengan latar belakang agresi Israel terhadap rakyat Palestina.
Hal ini disampaikan dalam pidato Wakil Ketua Parlemen Irak, Hassan Al-Kaabi, pada pertemuan luar biasa Komite Urusan Palestina di Federasi Dewan Negara-negara Anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), Senin (24/5).
Dalam pidatonya, Al-Kaabi meminta PBB untuk “mengeluarkan keputusan mengikat mengutuk agresi Israel terhadap Al-Quds Al-Sharif, Gaza dan kota-kota Palestina lainnya.” Quds Press melaporkan.
Dia juga mendesak komunitas internasional untuk menyatakan serangan Israel sebagai kejahatan perang, karena melanggar semua piagam dan norma yang disetujui oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa dan Dewan Keamanan PBB.
Baca Juga: Hongaria Cemooh Putusan ICC, Undang Netanyahu Berkunjung
“Israel juga harus memberi kompensasi kepada rakyat Palestina atas semua kerusakan yang diakibatkan dari serangan itu,” lanjutnya.
Dia juga menekankan perlunya “menuntut Netanyahu dan kelompok kriminalnya sesuai dengan hukum dan piagam Pengadilan Internasional, atas pembantaian yang dia lakukan terhadap rakyat Palestina.”
Al-Kaabi menyerukan untuk merumuskan kembali hubungan ekonomi dengan entitas perampas dan negara-negara yang mendukungnya dengan memboikot produk, barang, dan transaksi keuangan dan komersial lainnya.
Dia juga menyerukan kelompok kerja parlementer di negara-negara Islam dan Arab untuk mewajibkan badan-badan pemerintah tidak mengambil posisi rekonsiliasi atau normalisasi dengan entitas Israel tanpa mendapatkan persetujuan parlemen.
Baca Juga: Pusat Budaya dan Komunitas Indonesia Diresmikan di Turki
Dia juga menyerukan untuk “mengizinkan perwakilan diplomatik Palestina berkembang secara internasional dalam mengambil peran konstruktif di bidang politik internasional, dan mengurangi peran diplomatik Israel di masing-masing negara.”
Al-Kaabi menekankan perlunya bekerja keras dengan kekuatan penuh dan tekad untuk mencabut blokade yang tidak adil di Jalur Gaza. Pada bagian lain juga perlu mempersiapkan peralatan secara ekonomi, finansial dan logistik untuk meluncurkan kampanye rekonstruksi besar-besaran di kota-kota Palestina yang mengalami kehancuran dan sabotase.” (T/RS2/RS3)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: DPR AS Keluarkan RUU yang Mengancam Organisasi Pro-Palestina