Teheran, MINA – Iran mengecam Kesepakatan Normalisasi Hubungan antara Bahrain dan Israel, menyebut kesepakatan itu “Tindakan Memalukan”.
Mengutip dari Anadolu Agency, Kementerian Luar Negeri Iran dalam sebuah pernyataan pada Sabtu (12/9), menyatakan, Muslim di seluruh dunia dan rakyat Palestina, tidak akan pernah menerima normalisasi hubungan dengan rezim perampas kekuasaan.
Selanjutnya dikatakan, Pemerintah Bahrain, membuat kesalahan mendasar, alih-alih menarik legitimasi dari rakyatnya sendiri sayangnya telah memalingkan muka dari mereka.
Sebelumnya pada Jumat, Penasihat Utama Ketua Parlemen Iran Hossein Amirabdolian mengatakan, kesepakatan itu sebagai, pengkhianatan besar bagi perjuangan Islam dan Palestina.
Baca Juga: Anggota Parlemen Lebanon Kutuk Serangan Israel, Tegaskan Posisi Perlawanan
“Para pemimpin yang ceroboh di UEA, Bahrain tidak boleh membuka jalan bagi skema Zionis,” kata Amirabdolin, melalui akun Twitternya.
Amirabdolin menyebut, para penguasa Bahrain akan terlibat dalam kejahatan Israel, sebagai sumber ancaman konstan terhadap keamanan kawasan dan dunia Islam.
Mengekspresikan keprihatinan atas keamanan di kawasan Teluk Persia, ia menekankan, pemerintah Bahrain dan sekutunya akan dimintai pertanggungjawaban atas semua konsekuensi dari aliansinya dengan Israel.
Manama dan Tel Aviv pada Jumat sepakat untuk sepenuhnya menormalkan hubungan diplomatik, dalam sebuah langkah yang difasilitasi oleh Presiden AS Donald Trump.
Baca Juga: Israel Bom Pinggiran Beirut Meski Ada Gencatan Senjata
Bahrain menampung armada kelima Angkatan Laut AS, pangkalan angkatan laut AS terbesar di kawasan Timur Tengah.
Bulan lalu, pemerintah UEA mencapai kesepakatan yang ditengahi AS dengan Tel Aviv untuk menormalkan hubungan mereka, sebuah langkah yang menuai kecaman luas dari Palestina. (T/Hju/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)