Teheran, MINA – Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Nasser Kan’ani mengatakan, serangan AS baru-baru ini di Yaman, Suriah, dan Irak adalah “upaya ceroboh” untuk mengalihkan perhatian publik dari krisis yang terjadi di Jalur Gaza yang dilanda perang.
Kan’ani menyampaikan pernyataan tersebut pada konferensi pers pekanan pada hari Senin (5/2), dua hari setelah militer AS melakukan serangan udara di Irak dan Suriah yang melanggar kedaulatan kedua negara, seperti dikutip dari media Iran, Press TV.
“Menyerang negara lain merupakan pelanggaran terhadap kedaulatan nasional Suriah, Irak dan Yaman dan merupakan upaya ceroboh untuk mengalihkan perhatian publik dari titik fokus krisis ini. Episentrum krisis ini masih berada di Palestina, dan solusinya adalah mengakhiri genosida,” kata Kan’ani.
Dia menambahkan, tindakan AS baru-baru ini menunjukkan kesediaan Washington untuk memberikan kebebasan kepada Israel untuk terus melakukan kejahatan terhadap warga Palestina.
Baca Juga: Al-Qassam Hancurkan Pengangkut Pasukan Israel di Jabalia
“Tindakan Amerika Serikat adalah bukti nyata bahwa pemerintah AS bersedia memberikan kebebasan kepada rezim [Israel] untuk melanjutkan kejahatan,” kata Kan’ani.
Ia juga mencatat, tindakan AS terhadap integritas wilayah negara lain menunjukkan komunitas internasional tidak dapat mengandalkan peran Washington untuk menciptakan perdamaian.
“Daripada memilih perdamaian di kawasan, AS dan Inggris lebih memilih memilih rezim Israel dan kepentingan [perdana menteri Benjamin] Netanyahu dibandingkan kepentingan negara dan pemerintah… Perilaku mereka tidak konsisten dengan klaim mereka mengenai non-ekspansi wilayah tersebut, perang [Gaza] di wilayah tersebut,” katanya.
Hampir 40 orang tewas dalam serangan udara yang terjadi sebagai respons terhadap serangan pesawat tak berawak mematikan di pangkalan pendudukan AS di perbatasan Yordania dengan Suriah.
Baca Juga: Zionis Israel Serang Pelabuhan Al-Bayda dan Latakia, Suriah
Pada hari yang sama, AS, bersama dengan Inggris, melancarkan gelombang baru serangan udara ilegal di Yaman di tengah rasa frustrasi terhadap kampanye maritim negara tersebut dalam mendukung Palestina. (T/R2/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Majelis Umum PBB akan Beri Suara untuk Gencatan Senjata ‘Tanpa Syarat’ di Gaza