Iran: Tidak ada “Izin” AS yang Diperlukan untuk Tetap di Suriah

Moskow, MINA – Pejabat menegaskan bahwa negaranya tidak memerlukan “izin” dari Amerika Serikat (AS) untuk tetap bertahan di Suriah.

Menjelang KTT AS-Rusia pada Jumat (13/7), Penasehat Senior Iran menegaskan,  Teheran tidak memiliki rencana untuk meninggalkan Suriah kendati memuncaknya tekanan AS dan Israel.

Velayati membuat pernyataannya setelah pertemuannya dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Moskow, demikian The New Arab melaporkan.

Sehari sebelumnya, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan kepada Putin bahwa Israel ingin Iran meninggalkan Suriah.

Presiden AS Donald Trump akan bertemu dengan Putin untuk pembicaraan tingkat tinggi di Helsinki. Keduanya dijadwalkan membahas kehadiran .

Rusia telah memperingatkan bahwa tidak realistis mengharapkan Iran mundur dari Suriah.

Namun pengamat mengatakan, kesepakatan mungkin terjadi bahwa pasukan pemerintah Suriah bisa menggantikan pasukan Iran dan sekutunya Hizbullah lebanon di daerah dekat Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel. (T/RI-1/R01)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: Rudi Hendrik

Editor: Rana Setiawan

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.