Israel Akan Mulai Ekspor Gas Alam ke Mesir dalam Waktu Beberapa Bulan

Kairo, MINA – Menteri Energi  pada hari Senin (14/1) mengatakan, Israel akan mulai mengekspor gas alam ke dalam waktu beberapa bulan ke depan, sebagai pelaksanaan perjanjian yang ditandatangani tahun 2018 lalu.

Dalam sebuah wawancara di sela-sela forum gas regional di Kairo, Steinitz mengatakan Israel dan Mesir telah membahas bagaimana memperluas kerja sama tentang gas alam, termasuk melalui ekspor, demikian MEMO melaporkan.

Steinitz tidak memberikan target spesifik untuk ekspor awal, tetapi mengatakan pengiriman akan berlipat ganda setelah lapangan besar Leviathan di Mediterania timur sepenuhnya beroperasi  pada November nanti.

Ia mengatakan, ekspor Israel ke Mesir diperkirakan akan mencapai 7 miliar meter kubik per tahun selama 10 tahun.

“Sekitar setengah ekspor diharapkan akan digunakan untuk pasar domestik Mesir dan setengahnya akan dicairkan untuk diekspor kembali,” katanya.

Israel telah menemukan sejumlah besar sumber gas sejak awal 2000-an, dan telah menandatangani kesepakatan untuk mengekspor gas ke Mesir dan Yordania.

Produksinya, saat ini sekitar 10,5 miliar meter kubik (bcm), diperkirakan akan berlipat ganda pada tahun 2020, dan mencapai 27 bcm pada tahun 2021.

Steinitz juga mengungkapkan, Israel berharap untuk menandatangani kesepakatan pembangunan pipa East Med 2.000 kilometer (1.243 mil), yang akan menyeberang dari Israel dan Siprus ke Yunani dan Italia, “dalam waktu beberapa pekan”.

“Israel mengekspor gas alam ke dunia Arab dan juga ke Eropa, ini adalah sesuatu yang terdengar seperti mimpi atau fantasi  10 atau 15 tahun yang lalu,” kata Steinitz, menteri energi pertama Israel yang mengunjungi Mesir sejak 2013.

Ekspor dari Israel ke Mesir akan dilakukan di bawah kesepakatan tengara AS $ 15 miliar alam yang diumumkan pada Februari 2018.

Pada bulan September, perusahaan-perusahaan Israel dan Mesir membeli 39 persen saham pipa EMG, yang membuka jalan untuk memulai pelaksanaan kesepakatan.

Mitra di ladang gas lepas pantai Tamar dan Leviathan Israel mengatakan, mereka akan memasok sekitar 64 miliar meter kubik gas perusahaan swasta Mesir, Dolphinus Holdings, selama satu dekade sebagai bagian dari kesepakatan.

Mesir berharap dapat memanfaatkan lokasi strategisnya menjembatani Afrika-Asia dan infrastrukturnya yang berkembang dengan baik, untuk menjadi pusat perdagangan dan distribusi utama gas di kawasan dan sekitarnya.

Ia telah membuat serangkaian penemuan besar dalam beberapa tahun terakhir, termasuk Zohr, ladang gas terbesar di Mediterania, tetapi juga perlu memenuhi permintaan domestik yang meningkat pesat. (T/Ast/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: sri astuti

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.