ISRAEL BERTANGGUNG JAWAB TERHADAP GAGALNYA PERUNDINGAN

Khalid Al Batsh, Salah satu delegasi Palestina untuk perundingan tidak langsung di Kairo. foto : mirajnews.com
Khalid Al Batsh, Salah satu delegasi untuk tidak langsung di Kairo. foto : mirajnews.com

Gaza, 9 Dzulqadah 1435/4 September 2014 (MINA) – Khalid Al Batsh, delegasi Palestina untuk perundingan tidak langsung di Kairo mengatakan merupakan pihak yang paling bertanggungjawab terhadap gagalnya perundingan tidak langsung antara Palestina dan Israel dengan mediasi Mesir di Kairo.

“Tolok ukur suksesnya perundingan ini adalah syarat syarat dari rakyat Palestina terpenuhi, jika masyarakat dunia dan israelmengakui hak hak yang kami ajukan, maka perundingan ini akan sukses, maka Israel yang paling bertanggungjawab jika perundingan ini gagal” kata Khalid Al Batsh kepada wartawan mirajnews, di kantornya Rabu (3/9).

Lebih lanjut Al Batsh mengatakan bahwa pihak Mesir juga memainkan peranan penting untuk suksesnya perundingan ini, karena inisiatif perundingan datang dari Mesir saat terjadinya pertempuran di Gaza.

“Yang paling memegang kuncinya adalah kesungguhan pihak Mesir, karena mereka yang meraka yang memegang inisiatif perundingan ini,” ujar salah satu petinggi pergerakan Jihad Islami Gaza ini.

Dia menambahkan, jika Israel tidak akan mengirimkan utusannya ke Mesir untuk melanjutkan perundingan maka Israel akan berurusan dengan Mesir.

Ketika ditanya apakah Israel tidak akan mengkhianati gencatan senjata, Al Batsh mengatakan peran negara-negara Islam untuk menekan Israel dan mendukung Palestina maka memungkinkan Israel untuk mengkhianati kesepakatan dan melanjutkan penyerangan ke Gaza.

“Namun kami para pejuang gaza baik dari Jihad Islami dengan sayap militernya Saraya Al Quds, Hamas dengan Brigade Al Qassam, Fatah dengan Brigade Al Aqsha dan seluruh pejuang pembebas Al Quds tidak akan mengizinkan Israel merenggutnya dari kami,” tegas Al Batsh.

Perundingan tidak langsung antara Palestina dan Israel dengan mediasi Mesir sudah berlalu lebih dari sepekan, beberapa kesepakatan belum sepenuhnya dilaksanakan. Pembukaan semua perbatasan di Jalur Gaza, perluasan daerah penangkapan ikan hingga 12 mil laut serta komitmen terhadap gencatan senjata belum sepenuhnya terlaksana.

Pihak Palestina sedang menunggu Mesir untuk mengundang mereka guna melanjutkan perundingan terebut. Direncanakan terhitung satu bulan setelah perjanjian gencatan senjata Mesir akan kembalii mengundang kedua belah pihak Palestina dan Israel ke Kairo untuk melanjutkan perundingan.

Sementara itu di Jalur Gaza masyarakat masih terus melanjutkan aktivitas mereka, sebagian pengungsi sudah kembali ke rumah masing masing, walaupun sebagian masih terus berada di sekolah-sekolah karena rumah mereka sudah hancur akibat serangan Israel. Sementara Kementerian pendidikan Palestina di Gaza mengumumkan 14 September akan dimulai tahun ajaran baru. (L/K01/R11)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Wartawan: Abu Al Ghazi

Editor:

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0