Hebron, 5 Jumadil Awwal 1438/ 4 Februari 2017 (MINA) – Pemerintah Israel setelah selama dua tahun menutup sebuah jalan lokal penting di selatan Hebron, wilayah Tepi Barat yang didudukinya, Jum’at (3/2) mulai membuka kembali jalan itu, dalam rangka pendekatan baru Israel untuk memberi kemudahan pada warga / wilayah Palestina yang tidak lagi melakukan perlawanan.
Sebuah alat berat dikerahkan Pemerintah Israel untuk menyingkirkan gundukan tanah dan membuka kembali jalan tersebut yang menghubungkan desa Hebron dengan daerah lain seperti Deir Razih, Dura, dan Adh-Dhahiriya. Kantor Berita Ma’an melaporkan dikutip MINA, Sabtu (4/2).
Tindakan penutupan jalan itu dua tahun lalu adalah dengan dalih bahwa warga desa Palestina itu melemparkan batu ke mobil pemukim Israel.
Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya
Distrik Hebron telah tumbuh sebagai pusat pergolakan dan banyak kekerasan terjadi di daerah tersebut.
Menteri Pertahanan Israel Avigdor Lieberman baru-baru ini meluncurkan pendekatan baru, “wortel dan tongkat”, terhadap warga Palestina di Tepi Barat, yang berarti hukuman lebih berat akan dikenakan kepada keluarga dan desa yang melakukan perlawanan dan di sisi lain pemerintah Israel akan memberi manfaat ekonomi kepada daerah yang tidak melakukan perlawanan.
“Kami akan menerapkan kebijakan diferensial di Yudea dan Samaria,” kata Lieberman.
“Siapapun yang siap untuk kerjasama akan makmur, sementara mereka yang memilih perlawanan akan kalahkan,” tambahnya. (T/R12/P1)
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)