Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ISRAEL CABUT KEPUTUSAN TUTUP MASJID IBRAHIMI PADA MALAM LAILATUL QADR

Admin - Kamis, 25 Juli 2013 - 06:16 WIB

Kamis, 25 Juli 2013 - 06:16 WIB

470 Views ㅤ

Al-Khalil (Hebron), 17 Ramadhan 1434/25 Juli 2013 (MINA) – Israel mencabut kembali keputusannya menutup Masjid Ibrahimi di kota Al-Khalil (Hebron), Tepi Barat setelah sebelumnya berencana menutupnya pada malam Lailatul Qadr.

“Israel mengubah keputusannya dan memutuskan untuk tetap membuka Masjid Ibrahimi pada malam Lailatul Qadr dan menutupnya pada hari berikutnya bagi umat Islam,” kata Abu Tayseer seperti dilansir Kantor Berita Palestina, WAFA yang dikutip Kantor Berita Islam MINA (Mi’raj News Agency).

Abu Sneineh menegaskan, menutup masjid pada malam penting itu bagi jamaah Muslim adalah pelanggaran terhadap hak umat Islam untuk bebas beribadah di tempat-tempat suci mereka.

Masjid Ibrahimi berada di jantung kota Hebron Khalil Ar-Rahman (julukan nabi Ibrahim), di tengah kampung-kampung bersejarah yang dibangun bangsa Arab Kan’an. Masjid itu membawa warisan peninggalan Nabi Ibrahim, Nabi Ishak, Ya’qub dan Nabi Yusuf.

Baca Juga: Sudah 66 Hari Israel Blokir Bantuan Kemanusiaan ke Gaza Utara

Setelah berdiri selama lebih dari 2000 tahun, bangunan Masjid Ibrahimi adalah salah satu yang tertua di dunia yang masih kokoh, serta telah bertahan dari gempa bumi di wilayah tersebut.

Sejak penjajahan Israel di Hebron tahun 1967, sebagian besar kota telah berada di bawah kontrol militer Israel. Pos-pos pemeriksaan di sekitar masjid membuatnya semakin mempersulit penduduk setempat untuk beribadah di dalam Masjid Ibrahimi.

Israel membagi Masjid Ibrahimi antara Muslim dan Yahudi lebih dari 20 tahun yang lalu dan memperbolehkan kaum Muslimin masuk ke dalam bagian khusus Yahudi sepanjang 10 hari dalam setahun, hal itu selama hari raya Islam, hari Jum’at dan malam lailatul Qadar pada bulan Ramadhan. Sedangkan bagi Yahudi diperbolehkan masuk kedalam bagian khusus Muslim pada setiap hari raya Yahudi.

Bahkan, seringkali masjid juga ditutup untuk jamaah muslim, dan panggilan azan pun secara sistematis dilarang oleh Israel. Ini merupakan upaya Israel secara perlahan-lahan membersihkan Palestina dari identitas Islam.

Baca Juga: Smotrich: Israel Tolak Normalisasi dengan Saudi jika Harus Ada Negara Palestina

Penutupan Masjid Ibrahimi bagi muslim telah disetujui oleh Komisi Shamgar yang ditunjuk oleh pemerintah Israel untuk menyelidiki pembantaian di Masjid Ibrahimi pada tahun 1994 di mana seorang Yahudi Amerika dan pemukim ilegal Yahudi di wilayah Palestina, Baruch Goldstein, memasuki masjid dan menembaki jamaah muslim yang sedang menunaikan shalat subuh di dalamnya. Akibatnya, 29 orang meninggal dan 150 orang lainnya terluka.

Goldstein sendiri tewas dalam aksi itu, dan selama bertahun-tahun sesudahnya makamnya di pemukiman setempat menjadi tempat ziarah bagi ekstremis Yahudi.

Komisi Shamgar menyetujui untuk membagi masjid Ibrahimi menjadi dua bagian, 30 persen untuk ibadah umat Islam dan 70 persen lainnya untuk Yahudi. Sementara urusan keamanan 100 persen di bawah militer Israel. (T/P02/P01).

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Hamas Kutuk Agresi Penjajah Israel terhadap Suriah

Rekomendasi untuk Anda

Desa Karanganyar, Kabupaten Demak, Jawa Tengah terendam banjir pada Februari 2024. (Istimewa)
Indonesia
Indonesia
Internasional
Khutbah Jumat