Israel Hancurkan Desa Arab di Negev untuk Ke-198 Kali

(Foto: Middle East Eye)

Negev, MINA – Pasukan pendudukan Israel, Selasa (22/2), menghancurkan desa Al-Araqeeb di Negev untuk ke-198 kalinya sejak 2010, surat kabar Assabeel melaporkan.

Menurut surat kabar itu, ini adalah kedua kalinya tahun 2022 ini tersebut dihancurkan, sedangkan tahun 2021 sebelumnya dihancurkan sebanyak 14 kali.

Penduduk desa, yang tidak diakui keberadaannya oleh otoritas pendudukan Israel, membangun kembali setiap usai pembongkaran dilakukan. Mereka tinggal di rumah sederhana yang terbuat dari besi dan kayu bergelombang.

Sekitar 22 keluarga – terdiri dari sekitar 800 orang – tinggal di desa itu, mencari nafkah dengan peternakan dan pertanian gurun.

Penduduk desa memiliki bukti kepemilikan 1.250 dunam (1,25 kilometer persegi) tanah sejak tahun 1970-an, tetapi pasukan pendudukan menolak mengakui kepemilikan ini dan berusaha  mengusir mereka.

Al-Araqeeb pertama kali diratakan dari bangunan pada Juli 2010, dan setiap kali penduduk Al-Araqeeb membangun kembali tenda dan rumah kecil mereka, pasukan pendudukan kembali menghancurkannnya, terkadang beberapa kali dalam sebulan. Malahan Penduduk desa juga  diminta bayar biaya pembongkaran.

Terletak di gurun Negev (Naqab), desa ini adalah salah satu dari 51 desa Arab yang “tidak dikenal” di daerah tersebut dan terus-menerus menjadi target pembongkaran sebelum rencana Yudaisasi Negev dengan membangun rumah bagi komunitas Yahudi baru.

Buldoser Israel, yang dibebankan kepada orang Badui, menghancurkan segalanya, dari pohon hingga tangki air, tetapi penduduk Badui telah mencoba untuk membangunnya kembali setiap saat.

Orang Badui di Negev harus mematuhi hukum yang sama dengan warga Yahudi Israel. Mereka membayar pajak tetapi tidak menikmati hak dan layanan yang sama seperti orang Yahudi di Israel.

Selain itu, otoritas pendudukan telah berulang kali menolak untuk menghubungkan kota-kota ke jaringan nasional, pasokan air, dan fasilitas penting lainnya.(T/R1/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: Rana Setiawan

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.