Nagev, 13 Sya’ban 1437/20 Mei 2016 (MINA) – Buldoser-buldoser otoritas penjajah Israel pada Rabu (18/5) menghancurkan Desa Araqib (desa Palestina yang tidak diakui penjajah entitas Zionis itu di padang pasir Nagev) yang ke-98 kalinya.
“Sejumlah besar pasukan penjajah Israel dari kepolisian, bersama buldoser dan mobil, menyerbu desa dan mulai menghancurkan semua rumah, dengan dalih rumah-rumah tersebut adalah bangunan tidak berizin,” kata Syaikh Abu Shayah at-Turi, pemimpin desa Araqib, demikian laporan Pusat Informasi Palestina (PIP) yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Serbelumnya, penjajah Israel sudah mulai menghancurkan Desa Araqib (satu di antara desa Palestina yang tidak diakui penjajah Zionis di padang pasir Nagev) pada Juli 2010 lalu.
“Ini bukan pertama kalinya desa Araqib dihancurkan. Sebelumnya, sepanjang tahun-tahun lalu, penjajah Zionis sudah pernah menghancurkan desa ini sebanyak 97 kali,” kata at-Turi.
Baca Juga: Zionis Israel Serang Pelabuhan Al-Bayda dan Latakia, Suriah
Dia menjelaskan bahwa setiap penjajah Zionis menghancurkan desa tersebut, untuk memaksa penduduk asli Palestina agar pergi dari perumahan di Nagev.
“Setiap kami dihancurkan, kami kembali membangun rumah-rumah yang dihancurkan. Hal ini untuk menegaskan bahwa kami tidak akan meninggalkan tanah kami,” tegas at-Turi.
Di padang pasir Negev saat ini sekitar 220 ribu orang Palestina, separuhnya tinggal di desa-desa dan komplek perumahan yang mana otoritas penjajah Israel menolak untuk mengakuinya, meskipun sebagian sudah dihuni sejak ratusan tahun sebelum berdirinya entitas penjajah Israel di tanah Palestina.
Selain itu, Israel menolak untuk menyediakan pelayanan pokok ke desa-desa yang tidak diakui tersebut, seperti air dan listrik.
Baca Juga: Majelis Umum PBB akan Beri Suara untuk Gencatan Senjata ‘Tanpa Syarat’ di Gaza
Luas wilayah Nagev adalah 12 juta hektar, sekitar 40% dari luas Palestina historis. Dan seluas 11 juta hektar dirampas oleh penjajah Zionis. Demikian menurut sumber Palestina. (T/hna/R05)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Sudah 66 Hari Israel Blokir Bantuan Kemanusiaan ke Gaza Utara