Tel Aviv, MINA – Pemerintah Israel akan mengintensifkan negosiasi normalisasi dengan lima negara setelah pemilihan presiden Amerika Serikat 3 November.
“Setelah menandatangani perjanjian dengan Uni Emirat Arab, akan ada perjanjian lain dengan negara Teluk dan negara Afrika,” kata Menteri Intelijen Israel Eli Cohen dalam sebuah pernyataan, demikian Anadolu Agency melaporkan, Senin (2/11).
Menurut dia, Israel sedang mengintensifkan negosiasi dengan lima negara lainnya, di antaranya Arab Saudi, Kesultanan Oman, Qatar, Niger, dan Maroko, yang akan semakin intensif setelah Pemilihan Presiden Amerika Serikat Pilpres AS,” tambah dia.
Sejauh ini, Uni Emirat Arab UEA, Bahrain, dan Sudan telah mengumumkan bahwa mereka menormalisasi hubungan dengan Israel.
Baca Juga: RSF: Israel Bunuh Sepertiga Jurnalis selama 2024
Langkah itu telah menarik kecaman luas dari Palestina yang dianggap sebagai “pengkhianatan” terhadap perjuangan mereka.
Kesepakatan normalisasi hubungan antara Israel dengan Uni Emirat Arab serta Bahrain membuat peta politik di Timur Tengah perlahan berubah. Kedua negara itu secara terbuka sepakat menjalin hubungan diplomatik lewat perjanjian yang ditengahi Amerika Serikat pada Agustus lalu. (T/R4/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Setelah 20 Tahun AS Bebaskan Saudara Laki-Laki Khaled Meshal