ISRAEL IZINKAN 650 TRUK BARANG MASUK GAZA

City, 29 Ramadhan 1436/16 Juli 2015 (MINA) – Otoritas Pendudukan membuka perlintasan Karim Abu Salim atau disebut Karem Shalom di perbatasan dengan wilayah pendudukan, Rabu (15/7), mengizinkan 650 truk barang masuk, kata seorang pejabat penyeberangan .

Raed Fattouh, Kepala Komite Koordinasi Palestina untuk masuknya barang menuju Jalur Gaza mengatakan, Otoritas Israel akan mengizinkan barang masuk untuk sektor komersial, pertanian dan transportasi.

“Sekitar 650 truk barang melewati persimpangan antara Israel dan Jalur Gaza setiap hari kerja,” kata Fattouh sebagaimana  Maan News melaporkan dan dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Pengiriman Rabu dilaporkan termasuk 100 truk kerikil untuk membantu membangun kembali infrastruktur Gaza sebagai bagian dari proyek-proyek rekonstruksi yang didanai Qatar.

Diperkirakan 10.000 ton diesel, sumbangan Qatar lainnya, saat ini disimpan di Mesir, juga akan dipindahkan menuju pembangkit listrik Gaza melalui Persimpangan Karim Abu Salim.

Pengiriman barang Rabu datang di tengah ekspansi bertahap dari penyeberangan dengan Israel untuk memungkinkan peningkatan yang stabil dari barang yang diizinkan untuk masuk ke Gaza sejak 2010, kata juru bicara COGAT.

Sebelum ekspansi, persimpangan hanya diperbolehkan bagi sekitar 150 truk setiap hari, seperti yang didokumentasikan lembaga kemanusiaan Gisha.

Namun, Karim Abu Salim adalah satu-satunya penyeberangan komersial yang saat ini beroperasi dari empat yang digunakan sebelum pemberlakuan blokade Israel pada tahun 2007, dan masyarakat internasional telah menyuarakan kekhawatiran bahwa kelanjutan dari blokade akan menyebabkan konflik lebih lanjut.

Kebijakan Israel sering mendefinisikan bahan konstruksi dasar seperti kerikil, besi baja, dan semen, bersama dengan berbagai macam suku cadang, peralatan komputer, dan kendaraan, sebagai “penggunaan ganda” barang, impornya dibatasi dengan alasan keamanan, kata Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB (UNOCHA).

Blokade ketat telah menghancurkan ekonomi di Jalur Gaza dan  membuat hampir tidak mungkin bagi 1,8 juta penduduk Gaza untuk pulih dari tiga perang selama enam tahun terakhir.

Persimpangan penting secara teratur ditutup Otoritas Israel untuk alasan keamanan serta banyaknya hari raya nasional Israel, ujar   pengawas Israel Gisha.

Hingga Juni, UNOCHA melaporkan hanya 1 persen dari bahan bangunan yang diperlukan untuk membangun kembali rumah yang hancur dan rusak selama perang musim panas lalu, yang  telah memasuki Gaza.(T/R05/R01)

 

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0