Israel Jatuhkan 5.500 Bom di Negara-Negara Arab Dalam Lima Tahun

Ilustrasi: Serangan udara jet tempur Israel di Gaza, Palestina. (Foto: dok. Wafa)

Tel Aviv, MINA – Pesawat-pesawat tempur Israel melakukan ratusan misi di wilayah negara-, menjatuhkan ribuan amunisi di sana selama lima tahun terakhir, data baru menunjukkan.

Komandan Angkatan Udara Israel Mayjen Amikam Norkin telah mengungkapkan operasi udara brutal yang telah dilakukan oleh Israel, dengan impunitas yang hampir lengkap, melalui penurunan data.

Sejak 2017, pesawat-pesawat Israel menyasar sekitar 1.200 target, menjatuhkan dari langit lebih dari 5.500 amunisi, selama 408 misi, termasuk pengeboman brutal Gaza pada 2021 yang menewaskan lebih dari 250 warga Palestina.

Itu juga telah menghancurkan infrastruktur sipil di tanah yang diblokade selama pengeboman yang menempatkan Gaza pada risiko kelaparan dan penyakit.

Sebagian besar serangan Israel terjadi di Suriah, di mana Israel berusaha mencegah Iran mendapatkan pijakan di selatan.

Sementara Israel bersikeras bahwa mereka menargetkan fasilitas militer, dan mencegah penyelundupan, di mana warga sipil sering terjebak dalam serangan udara.

Sebelumnya pada bulan Maret, dilaporkan bahwa dua warga sipil tewas ketika jet Israel menghantam sasaran di dekat Damaskus.

Israel menggambarkan kegiatannya di Suriah sebagai operasi “perang-antar-perang”.

Pemerintah Suriah memiliki pertahanan antipesawat buatan Rusia lama, yang tidak mampu bertahan melawan jet Israel berteknologi tinggi.

Ada juga laporan bahwa perwira Rusia memberi tahu operator Suriah tentang pertahanan udara yang lebih maju untuk mundur selama serangan Israel. Pertahanan udara Suriah secara tidak sengaja menembak jatuh sebuah pesawat Rusia selama serangan udara Israel pada tahun 2018.

Pesawat Israel juga digunakan untuk efek yang menghancurkan selama serangan Israel di Gaza pada Mei 2021.

Selama serangan itu, 250 orang di Gaza, setidaknya 129 dari mereka warga sipil, termasuk 66 anak-anak tewas, menurut PBB.

Pemerintah setempat melaporkan bahwa 2.400 unit rumah menjadi tidak layak huni, sementara lebih dari 50.000 unit rusak, dan lebih dari 2.000 fasilitas industri, perdagangan, dan jasa hancur atau rusak sebagian. (T/RI-1/RS2)

Mi’raj News Agency (MINA)