Ayah Samer, Tariq mengatakan, polisi Israel di desa Issawiyah, Al-Quds memaksa masuk ke rumahnya saat fajar (23/12) dan menyerahkan surat peringatan itu, Palestinian Information Center yang dikutip MINA (Mi’raj News Agency) melaporkan.
Dia mengutip pernyataan polisi Israel yang memperingatkan untuk tidak melakukan pawai penyambutan Al-Issawi, menambahkan mereka mendapat informasi bahwa Front Demokratik Palestina berencana melakukan pawai di jalan-jalan desa.
Tariq mengatakan, surat pemberitahuan itu melarang pawai mulai dari hari ini sampai Selasa pagi, menambahkan polisi memanggilnya dua kali, kemarin dan Senin pagi, hanya untuk menggagalkan sukacita keluarga dengan lepasnya Samer.
Baca Juga: Al-Qasam Rilis Video Animasi ”Netanyahu Gali Kubur untuk Sandera”
Samer Al-Issawi (33) melakukan mogok makan selama sembilan bulan, menjadikannya tawanan dengan mogok makan terpanjang dalam sejarah manusia.
Polisi Israel tidak memberitahukan waktu yang tepat untuk pembebasannya atau di mana ia akan dibebaskan. Namun, keluarga Samer, sudah menunggunya di depan pintu penjara di mana dia ditahan.(T/P03/P02)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Tentara Cadangan Israel Mengaku Lakukan Kejahatan Perang di Gaza