Israel Keluarkan 5.820 Perintah Pembongkaran dan Pemindahan Bangunan Warga Palestina Sejak 2015

Seorang warga Palestina menyaksikan bangunan rumahnya rata dengan tanah setelah dirobohkan otoritas Israel.(Foto: Istimewa)

Ramallah, MINA – Komisi Perlawanan Tembok dan Permukiman menyatakan, otoritas pendudukan Israel telah mengeluarkan 5.820 perintah sejak 2015 untuk menghancurkan dan memindahkan bangunan dan fasilitas milik warga di dan Yerusalem yang diduduki.

Kantor Berita Palestina Wafa melaporkan, Sabtu (14/1), tindakan tersebut dalam upaya untuk menghentikan pembangunan Palestina, juga perluasan dan pertumbuhan alami di wilayah Palestina.

Dalam sebuah pernyataan resminya, komisi melaporkan sebagian besar ini terkonsentrasi di wilayah Hebron dengan 1.584 surat perintah, disusul Betlehem dengan 735, kemudian Ramallah dengan 704 surat.

Ketua komisi, Moayad Shaaban, mengatakan, otoritas pendudukan Israel menggunakan perintah pembongkaran sebagai cara untuk mencegah pembangunan dan perluasan kota Palestina.

“Khususnya di daerah-daerah yang diklasifikasikan sebagai C (Tepi Barat), yang berada di bawah kendali penuh militer Israel, dengan mencegah orang Palestina menyiapkan rencana struktural untuk desa mereka, dan tidak menyetujuinya jika sudah disiapkan dan diserahkan kepada pemerintah militer Israel untuk disetujui,” ungkapnya.

Shaaban mengatakan Israel ingin menggunakan wilayah ini, yang mewakili 61% dari total wilayah Tepi Barat yang diduduki, untuk membangun permukiman dan sebagai cadangan geografis strategis di masa depan.

Dia juga mengatakan, tahun lalu mencetak rekor jumlah surat perintah yang diajukan ke Palestina, yang mencapai total 1.220 di semua wilayah administrasi Tepi Barat, termasuk Yerusalem Timur, peningkatan yang signifikan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, dengan 875 surat perintah dikeluarkan pada 2021 dan 736 pada 2020.

Dia menunjukkan, rekor baru tersebut merupakan indikasi kebijakan baru dan arah baru oleh otoritas pendudukan dalam menangani konstruksi Palestina dan pertumbuhan alami desa dan kota Palestina. (T/R1/RS2)

 

Mi’raj News Agency (MINA)