Israel Secara Brutal Tembaki Perawat Palestina

Gaza, MINA – Seorang perawat muda Syahid tertembak militer Israel, ketika Israel menembaki sekelompok pengunjuk rasa yang sedang berunjuk rasa dekat perbatasan Jalur Gaza yang terkepung.

Sumber medis Palestina mengatakan, Razan Ashraf, al-Najjar (21 tahun), sedang bertugas menolong para demonstran Palestina yang terluka di sebelah timur Khan Yunis, yang terletak sekitar 25 kilometer (15 mil) selatan Kota Gaza, ketika pasukan Israel menembaki secara tanpa pandang bulu, Arab-al-Yawm Kantor Berita Palestina melaporkan.

Najjar terluka parah akibat tertembak militer Israel, tidak lama kemudian Najjar meninggal. demikian Press Tv melaporkan dikutip MINA.

Sedikitnya 120 orang Palestina telah dibunuh oleh pasukan Israel sejak “Great March of Return” dimulai dari Jalur Gaza pada 30 Maret. Empat belas anak-anak tewas.

Sekitar 13.300 warga Palestina juga menderita luka-luka, 300 di antaranya berada dalam kondisi kritis.

Wilayah-wilayah pendudukan telah menyaksikan ketegangan baru sejak Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada 6 Desember 2017 mengumumkan pengakuan Washington atas Yerusalem al-Quds sebagai “ibu kota” Israel dan AS akan memindahkan kedutaannya ke kota tersebut.

Keputusan itu memicu aksi demonstrasi di wilayah Palestina yang diduduki dan di tempat lain di dunia.

Status Yerusalem al-Quds adalah masalah paling rumit dalam konflik Israel-Palestina selama beberapa dekade.

Orang-orang Palestina melihat Yerusalem Timur sebagai ibu kota negara masa depan mereka.

Pada 17 Mei, Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu mengatakan, Israel harus dibawa ke Pengadilan Pidana Internasional atas pembantaian warga Gaza baru-baru ini.

“Israel harus dibawa ke Pengadilan Kriminal Internasional (atas pembunuhan orang-orang Palestina), ”kata Cavusoglu dalam wawancara dengan TRT. (T/R03/RS1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0