ISRAEL SETUJUI LONGGARKAN PENGEPUNGAN DENGAN SYARAT

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu menyerukan tentaranya untuk melanjutkan agresi ke Gaza (Foto; Dok/Press TV)
Perdana Menteri , Benjamin Netanyahu dalam sebuah pidato yang menyerukan tentaranya untuk melanjutkan agresi ke (Foto; Dok/Press TV)

Gaza, 16 Syawal 1435/13 Agustus 2014 (MINA) –  Surat kabar Israel Maarif dalam headline beritanya pada Rabu mengatakan Israel telah menerima sebagian tuntutan Palestina dalam negosiasi yang berlangsung di Kairo dengan menerapkan syarat-syarat tertentu.

Sebagian  tuntutan Palestina yang berhasil disepakati itu adalah pelonggaran pengepungan Israel terhadap  Gaza, pembayaran gaji PNS Gaza, perluasan  area melaut di pantai Gaza untuk para nelayan, dan masuknya bahan-bahan bangunan.  Namun  Israel bersikeras tidak  akan melucuti senjata faksi perlawanan Palestina, dan mengatakan  tuntutan lainnya akan dipertimbangkan dalam waktu satu bulan mendatang.

Sedangkan syarat  yang diberlakukan Israel  salah satunya dikembalikannya “mayat” Shaoul Aroon dan Hadar Goldin  yang sebelumnya sempat diberitakan diculik para pejuang Palestina, lapor media  itu.

“Penggunaan kata mayat ini sebenarnya hanya dalih Israel saja meskipun belum ada keterangan resmi dari Al-Qassam mengenai  tewas atau tidaknya Shaoul Aroon yang mereka tangkap, sedangkan Goldin sudah dikonfirmasi sebelumnya tewas dalam pertempuran di Rafah,”  koresponden Mi’raj  Islamic News Agency (MINA) di Gaza melaporkan, Rabu (13/8).

Namun, menolak syarat  tersebut dengan mengatakan pembicaraan ini akan dilanjutkan lain kali.

Media  itu menambahkan, Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu sebelumnya telah mengadakan mengadakan pertemuan dengan beberapa menteri seperti Menlu Israel Avidgor Lieberman, menteri Keuangannya Yar Lapid, Menteri Ekonomi Naftali Bennet dan Anggota parlemen Knesset Tzipi Livni untuk membahas hal ini.

Kemudian, dalam headline harian Maarif menerbitkan judul besar “menunggu Muhammad dhaif” yang adalah komandan tertinggi brigade Al-Qassam. Judul ini mengarah pada sikap menunggunya Israel terhadap respon Dhaif yang mereka anggap memegang keputusan  faksi Palestina yang  sedang di Kairo.

Salah seorang sumber Israel mengatakan  kesepakatan telah selesai dengan Hamas, dan delegasi Palestina ingin menandatangani perjanjian tetapi harus mendapatkan persetujuan dari sayap militer gerakan Hamas yang dalam hal ini dipegang oleh Dhaif.

Namun sejauh berita ini diturunkan belum ada respon dari pihak Palestina mengenai benar atau tidaknya klaim tersebut.(L/K01/P03)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA) 

Wartawan: Rudi Hendrik

Editor:

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0