Al-Quds, 24 Ramadhan 1437/29 Juni 2016 (MINA) – Israel telah menahan sekitar 330 warga Palestina di Tepi Barat yang diduduki dan Jalur Gaza Selama Ramadhan ini, LSM Tahanan Palestina Center melaporkannya.
Direktur organisasi HAM itu, Osama Shaheen mengungkapkan, selama 20 hari sejak 6 Juni, ketika bulan suci puasa dimulai, Israel telah meningkatkan serangan di kota-kota Palestina.
“Kami melihat bahwa kampanye penangkapan terhadap para pemimpin dan aktivis di Hebron telah meningkat, terutama karena serangan baru-baru ini di Tel Aviv,” kata Shaheen, mengacu pada penembakan terhadap empat warga Israel pada 9 Juni, demikian Al-Jazeera memberitakannya yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Menurut catatan Tahanan Palestina Center, dari 330 yang ditahan, setidaknya 60 adalah anak-anak.
Baca Juga: Israel kembali Serang RS Kamal Adwan, Sejumlah Fasilitas Hancur
Marwan Sharabati berusia 10 tahun dari Hebron jadi tahanan termuda. Angka tersebut juga termasuk 21 perempuan mulai dari usia 18 sampai 45 tahun.
Sekitar 15 warga Palestina, 13 di antaranya adalah nelayan dari Gaza, juga ditangkap di pelabuhan Ashdod Israel, termasuk Mohammad Al-Halabi, Kepala Program World Vision, organisasi kemanusiaan Kristen di Gaza.
Penggerebekan telah berlangsung di Al-Quds (Yerusalem Timur), Hebron, Nablus, Ramallah, Jenin dan Gaza.
“Ada serangan setiap hari di Tepi Barat. Mereka menargetkan siapa saja yang telah terlibat dalam intifada baru atau dalam kegiatan nasionalis,” kata Shaheen. “Hal ini menyakitkan, tetapi telah menjadi rutinitas. Tidak ada satu rumah pun yang belum digerebek dan tidak ada satu keluarga pun yang tidak memiliki martir (syuhada).”
Baca Juga: RSF: Israel Bunuh Sepertiga Jurnalis selama 2024
Setelah serangan di sebuah pasar Tel Aviv, Israel menangguhkan izin masuk untuk 83.000 warga Palestina dari Tepi Barat, padahal banyak dari mereka yang berharap bisa berdoa di Masjid Al-Aqsa di Al-Quds selama Ramadhan.
Sejak itu, tentara Israel telah melakukan razia di Tepi Barat dan bertindak keras kepada warga Palestina.
Menurut statistik Addameer, asosiasi HAM yang berbasis di Yerusalem, ada sekitar 7.000 warga alestina yang kini berada di balik jeruji besi Israel. Dari jumlah itu, ada 70 tahanan perempuan dan 414 anak-anak, 104 di antaranya berada di bawah 16 tahun. (T/P001/R05)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Al-Qassam Sita Tiga Drone Israel