Israel Takut Turki Bangun Pelabuhan Gaza

pantai gaza times of israelTel Aviv, 20 Jumadil Awwal 1437/28 Februari 2016 (MINA) – Seorang pejabat , Koordinator Kegiatan Pemerintah di Wilayah Israel (COGAT) Mayor Jenderal Yoav Mordechai, menekankan tidak akan ada agenda pembangunan pelabuhan Gaza dalam pembicaraan dengan .

Mordechai pada Sabtu (27/2) waktu setempat mengatakan, bahwa Israel tidak melakukan negosiasi tentang pembangunan sebuah pelabuhan di Gaza dengan siapapun.

“Tidak ada negosiasi atau dialog dengan siapa pun mengenai pembangunan pelabuhan di Gaza,” kata katanya pada situs berita Saudi Elaf.

Dia menyatakan bahwa “keputusan tentang pembentukan pelabuhan di Jalur Gaza di masa depan akan menjadi hasil dari perjanjian politik dengan Otoritas Palestina.”

Pernyataan Mordechai muncul dari sebuah laporan yang menyebutkan bahwa pembangunan pelabuhan di Gaza merupakan bagian dari perjanjian rekonsiliasi yang dirumuskan antara Israel dan Turki.

Israel National News melaporkan bahwa  Ankara sudah merencanakan sebuah proyek senilai 5 milyar dolar AS (67 triliun rupiah) untuk membangun pelabuhan Gaza.

Israel dengan tegas menolak perencanaan itu karena takut ancaman Hamas menggunakan pelabuhan itu untuk menyelundupkan senjata. Israel menyebut Hamas selama ini sebagai kelompok yang telah terus-menerus berusaha untuk melakukan itu bahkan tanpa pelabuhan.

Pejabat Hamas Khalil al-Haya baru-baru ini mengatakan kepada kantor berita Palestina Wafa bahwa “Gaza membutuhkan pelabuhan. Masalah ini telah diklarifikasi kepada negosiator Turki, juga dengan pertimbangan tidak akan dapat mencabut blokade di Gaza tanpa pembangunan pelabuhan”.

“Apa dunia takut? Bahwa kita akan menyelundupkan senjata? Kami tidak punya niat untuk menyelundupkan senjata, dan dunia boleh diundang untuk mengoperasikan mekanisme pengawasan pada pelabuhan tersebut,” ujar al-Haya.

Anggota Parlemen Israel dari partai Likud Avi Dichter mengatakan bahwa mengalah pada tuntutan Hamas untuk pembangunan pelabuhan tidak akan menghentikan ancaman dari aksi melalui terowongan, yang telah mulai dibangun kembali.

“Urgensi memberikan pelabuhan untuk Hamas di Gaza adalah seperti dukungan untuk menggali terowongan untuk distribusi barang-barang ke Gaza. Mungkin terowongan saja sudah cukup karena barang di terowongan dapat diperiksa pada tingkat yang lebih baik daripada mereka melalui pelabuhan. Mungkin akan lebih baik bagi kita untuk membangun mereka terowongan bukannya pelabuhan,” katanya. (T/P4/P2)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

Wartawan: Ali Farkhan Tsani

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.