Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Israel Tolak Salah Seorang Anggota Misi Parlemen Eropa Masuk Palestina dan Dideportasi

Nur Hadis - Rabu, 22 Februari 2023 - 14:14 WIB

Rabu, 22 Februari 2023 - 14:14 WIB

4 Views

Ramallah, MINA – Pendudukan Israel menolak seorang anggota misi resmi The Greens/European Free Alliance (EFA) dari Parlemen Eropa (MEP), masuk ke wilayah pendudukan Palestina, sedangkan anggota misi lainnya diizinkan. Demikian dikutip dari Wafa, Rabu, (22/2).

The Greens/European Free Alliance (EFA) di Parlemen Eropa mengatakan dalam siaran pers, pada Selasa, (21/2) dini hari, anggota EFA MEP, Ana Miranda ditolak masuk ke Palestina oleh pendudukan Israel dan dideportasi ke negara Spanyol.

Miranda rencananya akan berada beberapa hari di Palestina sebagai anggota Delegasi Parlemen Eropa untuk Hubungan dengan Palestina (DPAL).

Wanita itu dikabarkan pernah ambil bagian dalam kapal kemanusiaan Freedom Flotilla tahun 2015 yang berusaha menembus blokade Israel pada Gaza.

Baca Juga: Smotrich: Israel Tolak Normalisasi dengan Saudi jika Harus Ada Negara Palestina

Setibanya di Tel Aviv, pendudukan Israel menolak Miranda masuk,  karena itu dia tidak bisa menjalankan tugasnya sebagai anggota DPAL Pihak pendudukan Israel tidak memperhatikan statusnya sebagai MEP atau sebagai anggota delegasi parlemen ke Palestina. Delegasi dan anggota parlemen lainnya diizinkan masuk, sementara Miranda ditahan.

Dalam sebuah posting Facebook semalam, Miranda mengatakan, “perwakilan dari pasukan perbatasan pendudukan Israel menunjukkan kurangnya rasa hormat padanya dan posisinya sebagai MEP.”

Kelompok parlemen menambahkan, Miranda dideportasi ke Madrid, Spanyol tak lama setelah jam 5 pagi. “Dia dideportasi oleh otoritas Israel meskipun sudah menerima otorisasi resmi untuk melakukan perjalanan ke (wilayah Palestina yang diduduki) Israel dari otoritas konsuler Israel yang relevan di Brussel sebelum bergabung dengan misi DPAL ke Palestina,” tambahnya.

Mengomentari alasan deportasinya, EFA mengatakan alasan deportasinya adalah karena keterlibatannya dalam Freedom Flotilla III pada tahun 2015, yang berusaha mendobrak blokade Gaza untuk memberikan bantuan kemanusiaan yang sangat dibutuhkan warga sipil. Dia ditahan dan kemudian dideportasi bersama dengan anggota armada lainnya saat itu.

Baca Juga: Hamas Kutuk Agresi Penjajah Israel terhadap Suriah

Menanggapi perlakuan dan deportasinya, Miranda berkata: “Menolak saya masuk adalah harga yang saya bayar untuk membela hak asasi manusia dan mencela pendudukan Israel atas Palestina,” katanya.

Kelompok tersebut mengutuk perlakuan terhadap Ana Miranda dalam semalam dan penolakan untuk mengizinkannya masuk ke wilayah Palestina yang diduduki Israel untuk melaksanakan tugas penting yang diharapkan darinya sebagai MEP dan anggota Delegasi untuk Hubungan dengan Palestina.

EFA juga mengutuk kurangnya rasa hormat yang ditunjukkan kepada Parlemen Eropa dan anggotanya oleh pendudukan Israel. Anggota Parlemen Eropa harus diizinkan menjalankan tugasnya tanpa intimidasi atau hambatan.

Mengomentari pengusiran Miranda, Angota MEP Diana Riba i Giner dalam twitternya mengatakan,“Rekan MEP kami @anamirandapaz telah diusir oleh pendudukan Israel dalam perjalanan ke Palestina dalam misi resmi. Ini tidak bisa diterima! Anggota Parlemen Eropa harus dibela untuk melakukan pekerjaan kita di mana pun,” tegasnya.

Baca Juga: Pemukim Yahudi Ekstremis Rebut Rumah Warga Yerusalem di Silwan  

Dia juga meminta Presiden EP Roberta Metsola untuk mengambil tindakan. (T/B03/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Media Ibrani: Netanyahu Hadir di Pengadilan Atas Tuduhan Korupsi

Rekomendasi untuk Anda

Desa Karanganyar, Kabupaten Demak, Jawa Tengah terendam banjir pada Februari 2024. (Istimewa)
Indonesia
Indonesia
Internasional
Khutbah Jumat