Israel Tutup Jalan Utama menuju 20 Desa di Ramallah

foto: Ma'an News Agency
foto: Ma’an News Agency

, 19 Rabi’ul Akhir 1437/29 Januari 2016 (MINA) – Pasukan menutup sebuah jalan utama di sebelah barat Kota Ramallah, yang menghubungkan 20 desa dengan pusat ekonomi dan budaya.

Ras Karkar Bahjat Samhan mengatakan, pasukan pendudukan Israel menutup jalan dengan blok beton besar tanpa pemberitahuan sebelumnya, mencegah warga untuk dapat mengakses ke kota Ramallah, di tengah wilayah pendudukan Tepi Barat.

Dia menambahkan bahwa penutupan mempengaruhi 45.000 orang dari 20 desa dan mengakibatkan seluruh keluarga tidak bisa melakukan perjalanan menuju tempat kerja, universitas, dan sekolah, demikian laporan Ma’an News Agency dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Seorang juru bicara dengan Koordinasi Kegiatan Pemerintah di Wilayah Israel (COGAT) tidak segera menanggapi komentar pada penutupan jalan itu.

Pada Ahad lalu, walikota mengatakan pasukan pendudukan Israel juga menutup jalan antara persimpangan Beit Owr  dan Rute 443 yang memisahkan lima desa lainnya dari Kota Ramallah.

Osrael juga meningkatkan pembatasan dengan memasang penghalang jalan, pos pemeriksaan sementara, dan pemeriksaan keamanan pada pintu masuk dan keluar ke desa-desa di  wilayah Tepi Barat Palestina.

Pasukan pendudukan Israel telah memulai sejak gelombang kerusuhan melanda wilayah tersebut pada awal Oktober lalu.

Kabinet keamanan Israel pada November 2015 lalu, memberi kebebasan pada tentara Israel untuk menutup desa Palestina di Tepi Barat yang diduduki tanpa meminta persetujuan terlebih dahulu dari pemerintah.

Seorang pejabat senior Israel mengatakan kepada harian Israel, Haaretz, komandan militer akan diberi wewenang untuk secara independen melaksanakan penutupan total sementara wilayah dengan alasan “mencari tersangka teroris.”

Dalam sebuah laporan, militer Israel sudah melaksanakan keputusan tersebut tanpa persetujuan pemerintah sebelum pertemuan kabinet.

Serangan berikutnya dilakukan oleh individu Palestina di warga militer maupun warga sipil Israel yang bermula dari pihak  militer yang  telah berulang kali menutup desa dan kota di daerah sekitar serangan atau kampung kelahiran penyerang.

Penduduk setempat juga melaporkan penutupan menyusul bentrokan antara warga dan pasukan, serta sewenang-wenang penutupan untuk mencegah warga Palestina dari jalan yang digunakan oleh Israel dan pemukim ilegal Yahudi.(T/nrz/R05)

 

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)