Gaza, MINA – Otoritas Energi Gaza mengatakan, pembangkit listrik satu-satunya di Jalur Gaza menghentikan operasinya pada hari Selasa (18/8) karena larangan Israel atas impor bahan bakar ke wilayah Palestina.
“Pembangkit listrik telah ditutup sepenuhnya,” kata otoritas tersebut dalam sebuah pernyataan singkat, Anadolu Agency melaporkan.
Pada hari Rabu, Israel melarang impor bahan bakar ke Gaza sebagai bagian dari tindakan hukuman Israel atas peluncuran balon bom api dari jalur tersebut.
Sejak 2007, Jalur Gaza telah menderita di bawah israel/">blokade Israel yang melumpuhkan dan telah merampas sekitar dua juta penduduknya dari banyak komoditas penting, termasuk makanan, bahan bakar, dan obat-obatan.
Baca Juga: Al-Qasam Rilis Video Animasi ”Netanyahu Gali Kubur untuk Sandera”
Daerah kantong pantai mengalami krisis listrik besar karena kekurangan pasokan dari Israel.
Jalur Gaza membutuhkan sekitar 500 megawatt listrik yang saat ini hanya tersedia 180 megawatt untuk memenuhi kebutuhan penduduk yang padat.
Gaza saat ini memiliki tiga sumber listrik, Israel, yang menyediakan 120 megawatt, Mesir yang memasok 32 megawatt dan satu-satunya pembangkit listrik di jalur itu, yang menghasilkan antara 40 dan 60 megawatt. (T/R7/R1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Tentara Cadangan Israel Mengaku Lakukan Kejahatan Perang di Gaza