ISRAEL AKAN PAKSA PEMOGOK MAKAN UNTUK MAKAN

(Foto: PIC)
(Foto: PIC)

, 26 Syawal 1436/11 Agustus 2015 (MINA) – Ketua Badan Urusan Tawanan , Isa Al-Qaraqi mengatakan, pemindahan tawanan Muhammad Alan, 30, ke rumah sakit Berzalia bertujuan untuk menghentikan  mogok makannya dan menerapkan UU baru yang membolehkan memberikan asupan makanan secara paksa terhadapnya.

“Kejahatan selama ini, mungkin akan diterapkan juga pada Alan yang sudah mogok makan selama 54 hari. Ia akan mengalami penyiksaan ala teroris dari para sipir penjara Israel sekaligus para dokternya. Dalam kondisi sehatpun mendapat siksaan yang berat, apalagi dalam kondisi sakit dan lemah,” katanya.

Al-Qaraqi menegaskan pasukan Zionis bertanggungjawab atas keselamatan Alan, sambil menyerukan semua pihak bergerak untuk menyelematkan nyawa Muhammad Alan, demikian The Palestinian Information Center (PIC) dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA) melaporkan, Selasa.

Di pihak lain, Forum Tawanan Palestina menyebutkan, Alan mengalami penyiksaan secara paksa mulai dari awal penangkapannya. Pihak penjara mencari dokter sipil dan bersiap melakukan aksinya di salah satu rumah sakit.

Sementara kondisi Alan sangat memprihatinkan, menjelang hari ke 54 dari aksi mogok makannya, ia mengalami berbagai penyakit, diantaranya lemah penglihatan, tak mampu bergerak, muntah terus menerus berwarna hijau.

Ia kini ditahan di ruangan perawatan dengan dijaga enam sipir penjara, sementara tangan dan kakinya masih diborgol. Ia menolak pemeriksaam dokter dan hanya maminum air tanpa makanan apapun. (T/P011/P2)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Comments: 0