Jaga Sumber Air, Mahasiswa dan LSM Lingkungan Tanam Pohon di Kawasan Geothermal

Banda , MINA – Puluhan mahasiswa dan para aktivis dari berbagai lembaga yang tergabung dalam Nanggroe Ijoe Aceh melakukan penanaman pohon dalam upaya penghijauan di kawasan Geothermal Seulawah Agam di Desa Lam Bada, Kecamatan Seulimum, Kabupaten Aceh Besar.

Para aktivis dari World Wide Fund (WWF), Aceh Youth Environmental Forum (AYEF), Aceh Geothermal Forum (AGF), dan Forum Perempuan Aceh Peduli Sumber Daya Alam (FPA-PSDA), sebagai anggota Nanggroe Ijoe Aceh menyediakan 200 tanaman untuk ditanam di wilayah Kemukiman tersebut.

“Kita fokuskan pada penanaman pohon, sekaligus kita juga memperkenalkan kepada masyarakat terkait geothermal yang ada di kemukiman Lamteuba ini,” kata Koordinator Kegiatan Maman Abdullah dari AYEF, Jumat (3/5).

Menurutnya, energi panas bumi atau geothermal membutuhkan sumber air dalam keberlangsungan produksinya. Maka sebab itu sangat diperlukan penghijauan kembali hutan di Lamteuba tersebut, yang terkenal dengan aktivitas pembalakan liar.

Ia menjelaskan, mereka menanam bibit pohon di lahan masyarakat yang luas sekitar 10 hektare. Kebanyakan tanaman yang ditanam merupakan pohon yang berbuah, dengan tujuan selain untuk penghijauan maka juga dapat menghadirkan keuntungan bagi masyarakat secara ekonomis.

Sementara itu, Ketua AGF Fahmi menjelaskan melindungi hutan memang sangat dibutuhkan di kemukiman Lamteuba, mengingat laju deforestasi yang terus terjadi. Maka ketergantungan masyarakat terhadap keberadaan hutan sangat penting guna menjami sumber mata air bagi kehidupan masyarakat.

Apalagi pertanian menjadi sektor utama masyarakat disini. Kata Fahmi, jika gunung Seulawah tidak dilindungi maka dikhawatirkan daerah ini akan mengalami kekeringan dan akan berdampak kepada masyarakat.

“Maka kaitannya penghijauan ini dengan panas bumi atau geothermal adalah kita mendorong pemanfaatan panas bumi di Seulawah ini harus memperhatikan tiga aspek penting, salah satunya adalah pelestarian kawasan hutan dan lingkungan. Kemudian kearifan lokal dan kesejahteraan sosial,” jelasnya. (L/AP/P1 )

Mi’raj News Agency (MINA)