Survei: Pemuda Muslim Arab Sebut ISIS dan Al-Qaeda Belokkan Islam

(Dok. Iraqi Insider)
(Dok. Iraqi Insider)

Abu Dhabi, 4 Rabi’ul Akhir 1437/14 Januari 2016 (MINA) – Mayoritas kaum muda muslim Arab memandang tindakan ekstremis seperti kelompok militan Islamic State (/Daesh) dan bertentangan dengan ajaran Islam, menurut sebuah jajak pendapat baru.

Jajak pendapat oleh lembaga Zogby Research Services yang menyurvei 5.374 pria dan perempuan muslim muda dari Timur Tengah dan Afrika Utara ini juga menemukan banyak kalangan millenial (kelompok generasi yang lahir antara tahun 1980 dan 2000) menyalahkan korupsi sebagai biang kebangkitan kelompok-kelompok militan.

“Setidaknya tiga perempat dari responden millenial di semua negara yang disurvei mengatakan gerakan seperti Daesh dan Al-Qaeda sama sekali menyimpang dari ajaran Islam atau sebagian besar salah,” kata lembaga itu, seperti dilaporkan Saudi Gazette, Kamis (14/1).

Menurut laporan yang dikutip Miraj Islamic News Agency (MINA) ini, survei dilakukan pada Oktober dan November 2015 dengan cakupan responden berusia antara 15-34 tahun di wilayah Maroko, Mesir, Arab Saudi, Uni Emirat Arab (UAE), Bahrain, Kuwait, Yordania, dan Palestina.

Lebih dari 90% responden di Maroko dan UAE sama-sama menyebut kelompok ekstremis sebagai sebuah ‘penyimpangan menyeluruh dari Islam’, begitu juga dengan penilaian 83% partisipan di Mesir dan lebih dari 60% di Bahrain dan Yordania.

Sementara itu, lebih dari 55% responden di negara Palestina dan Arab Saudi juga mengatakan kelompok-kelompok radikal tersebut mendistorsi atau membelokkan ajaran Islam.

Jajak pendapat ini juga menemukan lebih dari 30% dari partisipan yang disurvei di berbagai negara, termasuk 69% responden di UAE dan 50% di Maroko, mengatakan ‘korupsi’ sebagai penyebab utama yang mendorong pria dan perempuan muda bergabung dengan kelompok ekstremis.

Lainnya, responden menyalahkan faktor ajaran agama ekstrem dan tingkat pendidikan yang rendah.

“Di sebagian besar negara, mayoritas mengatakan agama tidak perlu direformasi tetapi diskursus atau ceramah agama perlu dibuat lebih relevan,” kata James Zogby, pemimpin perusahaan jajak pendapat, saat merilis hasil survei. (T/P022/R05)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Wartawan: Syauqi S

Editor: Rudi Hendrik

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.