Jajak Pendapat, Partai Demokrat AS: Israel Mirip Apartheid dan Demokrasi yang Cacat

Ilustrasi: Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Menteri Keuangan Betzalel Smotrich tiba di rapat kabinet tentang anggaran negara, di Kantor Perdana Menteri di Yerusalem, 23 Februari 2023. (Alex Kolomoisky/POOL)

Maryland, MINA – Sebuah jajak pendapat baru menemukan bahwa lebih dari 40 persen anggota Partai Demokrat di AS berpendapat bahwa adalah negara “dengan pemisahan yang mirip apartheid”, dan persentase yang sama dari Demokrat mendukung gerakan Boikot, Divestasi, dan Sanksi (BDS) yang dipimpin Palestina.

Studi ini dilakukan pada saat ketegangan meningkat antara pemerintah sayap kanan di Israel yang dipimpin oleh Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan Partai Demokrat di AS, yang tampaknya menunjukkan pergeseran sikap Amerika terhadap sekutu lamanya itu, menurut peneliti jajak pendapat tersebut. MEE melaporkan.

“Ini luar biasa karena penggunaan istilah ‘apartheid’ dalam wacana arus utama Amerika, meski semakin terdengar, masih sangat jarang dan bahkan tabu di banyak kalangan,” kata Shibley Telhami, direktur Polling Masalah Kritis di University of Maryland, yang melakukan survei.

Dalam jajak pendapat yang dilakukan dari 27 Maret hingga 5 April 2023 di antara 1.203 responden, Telhami mengajukan beberapa pertanyaan, termasuk: “Anda mungkin mengikuti perkembangan terkini di Israel, Tepi Barat, dan Gaza. Menurut pendapat Anda, mana dari berikut ini yang lebih dekat untuk menggambarkan cara pandang Israel bagi Anda.”

Pilihan yang diberikan antara lain demokrasi yang hidup, demokrasi yang cacat, negara dengan hak minoritas yang dibatasi, dan negara dengan segregasi yang mirip dengan apartheid, atau “Saya tidak tahu”.

Di saat mayoritas responden menyatakan tidak tahu, di antara Demokrat yang menyatakan pendapat atas pertanyaan tersebut, 44 persen mengatakan bahwa Israel menyerupai negara apartheid. Ini mengikuti 34 persen Demokrat yang mengatakan bahwa Israel adalah demokrasi yang cacat.

Demokrat adalah partai yang saat ini sedang memerintah AS dengan Joe Biden sebagai Presiden.  (T/RI-1/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)