Ankara, MINA – Kejaksaan Turkiye membuka penyelidikan pada hari Jumat (13/1) atas insiden di Stockholm, di mana patung Presiden Tayyip Erdogan digantung terbalik, kata media pemerintah Turkiye.
Rekaman yang pertama kali dibagikan di Twitter oleh akun Komite Solidaritas Swedia untuk Rojava, mengacu pada wilayah Kurdi di Suriah, menunjukkan patung Erdogan digantung di luar balai kota Stockholm dengan beberapa orang yang berdiri, The New Arab melaporkan.
Perdana Menteri Swedia Ulf Kristersson mengatakan kepada penyiar TV4 pada hari Jumat bahwa tindakan itu “sangat serius” dan dia menganggapnya sebagai sabotase terhadap aplikasi NATO. Polisi mengatakan mereka tidak mengetahui insiden itu sampai selesai.
Anggota NATO Turkiye memanggil Duta Besar Swedia pada Kamis atas insiden tersebut.
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah
Peristiwa ini terjadi setelah upaya berbulan-bulan Stockholm untuk memenangkan dukungan Ankara untuk tawaran keanggotaan Swedia di NATO, yang dimulai setelah invasi Rusia ke Ukraina tahun lalu.
Pemerintah Ankara mengatakan, Swedia perlu mengambil sikap yang lebih jelas terhadap apa yang dilihatnya sebagai teroris, terutama militan Kurdi dan organisasi yang disalahkan atas upaya kudeta 2016.
Kantor berita Anadolu milik negara Turkiye mengatakan, penyelidikan dilakukan setelah pengacara Erdogan mengajukan petisi hukum. (T/RI-1/P1)
Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama
Mi’raj News Agency (MINA)