JAMAAH HAJI DARI NEGARA MINORITAS MUSLIM TERBANYAK

thenewstribe.com
thenewstribe.com

Riyadh, 10 Dzulqa’dah 1435/5 September 2014 (MINA) –  Kementerian Urusan Haji menjelaskan, negara-negara Asia Selatan yang merupakan negara minoritas Muslim akan mengirimkan kontingen terbesar.

Yaitu 410.000 orang pada musim haji tahun 1435 H ini, diikuti oleh jemaah dari negara-negara Arab dengan jumlah 250.000, sementara rsekitar 228.000 jemaah berasal dari negara-negara Asia Tenggara termasuk Indonesia dan Malaysia.

Berikutnya adalah jamaah asal dan negara-negara Eropa akan mencapai jumlah 190.000 orang, negara-negara Afrika non-Arab berjumlah 170.000 orang dan Iran 63.000. Demikian Kantor Berita , Xinhua News, melaporkan seperti dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Jumat

Dari China,  di mana Islam adalah agama minoritas, sebanyak 14.490 orang akan menunaikan ibadah haji tahun ini.

Sebelumnya   telah diadakan pelatihan untuk lebih dari 50 dokter etnis minoritas muslim yang akan bertugas memberi layanan kesehatan untuk jemaah haji negara tirai bambu tersebut.

Pelatihan ini diadakan oleh Administrasi Negara untuk Urusan Agama (SARA). Pelatihan difokuskan pada pengetahuan dasar, pengendalian penyakit dan pencegahan, serta pertolongan pertama, terutama pada penyakit Timur Tengah, Sindrom Pernapasan (Mers) dan virus Ebola.

Seorang pejabat SARA, Li Ge mengatakan, Haji merupakan kegiatan rutin terbesar di China setiap tahun.

Dalam lima tahun terakhir, China membuat kemajuan dalam pelayanan kesehatan selama haji. SARA dan Asosiasi Islam China menyusun pedoman kerja perawatan kesehatan dan pencegahan penyakit, serta petunjuk untuk pengobatan penyakit umum selama haji.

Pada April 2014, pemerintah Arab Saudi mengumumkan larangan bagi para peziarah yang berasal dari Guinea, Liberia dan Sierra Leone datang ke Mekah untuk menghindari penularan virus Ebola.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia, virus ini belum diketahui pengobatan atau vaksinnya. Akibat virus tersebut, telah merenggut nyawa sebanyak 1.552 dari 3.069 kasus yang dilaporkan, termasuk 694 di Liberia, 430 di Guinea, 422 di Sierra Leone dan 6 di Negeria. (T/P006/R11)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Comments: 0