Bogor, 6 Jumadil Awwal 1438/4 Februari 2017 (MINA) – Jama’ah Muslimin (Hizbullah) sebagai wadah kesatuan umat Islam akan menggelar Ta’lim Pusat Sya’ban 1438 Hijriyyah pada 18-21 Mei 2017 mendatang.
Ta’lim Pusat Sya’ban merupakan acara pengajian terbuka tahunan Jama’ah Muslimin (Hizbullah) yang menghadirkan para pembicara dari unsur ulama serta cendekiawan Muslim dalam dan luar negeri, mengupas berbagai kajian sesuai tema utama dari ta’lim pusat ini. Termasuk Imam dan Khatib Masjid Al-Aqsha Palestina, dijadwalkan secara rutin tiap tahunnya.
Ketua Panitia Ahmad Soleh mengatakan, Ta’lim Pusat Sya’ban kali ini mengambil tema “Penguatan Pemahaman dan Komitmen dalam Al-Jama’ah serta Konsolidasi Umat di Atas Manhaj Nubuwah” akan digelar di Komplek Pondok Pesantren Al-Fatah Cileungsi, Bogor, 18-21 Mei 2017.
“Insya Allah, Ta’lim Pusat ini akan dihadiri sekitar 20.000 orang peserta Muslimin dan Muslimat dari berbagai wilayah di Indonesia dan luar negeri seperti dari Malaysia, Filipina, Thailand, dan Afrika,” kata Ahso, begitu disapa, dalam Musyawarah Pleno Panitia di Masjid At-Taqwa, Kompleks Pondok Pesantren Al-Fatah Cileungsi Bogor, Sabtu (4/2/2017).
Baca Juga: Tumbangnya Rezim Asaad, Afta: Rakyat Ingin Perubahan
Dia menjelaskan, Rangkaian acara Ta’lim Pusat tahun ini terdiri dari tabligh akbar, expo Al-Aqsha, konsolidasi umaro, konsolidasi muslimat, dialog lintas generasi, dan bazar Sya’ban.
“Selain digelar acara puncak dengan tabligh akbar yang diisi ulama lintas negara, juga kami mengadakan Expo Al-Aqsha, sebuah pameran terbuka untuk menampilkan berbagai hal maupun kegiatan-kegiatan terkait perjuangan Pembebasan Al-Aqsha,” ujarnya.
Ahso juga menjelaskan, Ta’lim Pusat bertujuan mengokohkan silaturahim dan ukhuwah di antara berbagai komponen umat Islam guna mewujudkan kesatuan umat dan memantapkan akidah keimanan dengan meningkatkan ilmu dan wawasan bagi tegaknya Khilafah Ala Minhajin Nubuwwah (pola kepemimpinan mengikuti jejak kenabian Rasulullah).
“Ta’lim juga bertujuan mendakwahkan pengamalan Khilafah Ala Minhajin Nubuwwah ke tengah Muslimin dunia,” tegasnya.
Baca Juga: Resmikan Terowongan Silaturahim, Prabowo: Simbol Kerukunan Antarumat Beragama
Jama’ah Muslimin (Hizbullah) merupakan wadah kesatuan umat Islam yang dalam pola perjuangannya berlandaskan pada Al-Quran dan As-Sunnah, dengan mengamalkan kepemimpinan berpola Khilafah ‘Alaa Minbhaajin Nubuwwah, di bawah pimpinan Imaamul Muslimin atau Khalifah.
Imaam saat ini KH Yakhsyallah Mansur,MA, meneruskan Imaam sebelumnya, H.Muhyiddin Hamidy (wafat 2014). Sedangkan Imaam pertama adalah Dr Syaikh Wali Al-Fattaah, yang dibaiat sebagai Imaam pada 10 Dzulhijjah 1372 H. / 20 Agustus 1953.
Kegiatan Jama’ah Muslimin (Hizbullah)
Jama’ah Muslimin (Hizbullah) dalam pola juangnya berpihak kepada Allah, lahir dari kandungan Islam untuk segenap kaum Muslimin, berjuang karena Allah, dengan Allah, untuk Allah, bersama-sama kaum Muslimin menuju Mardhatillah, ridha Allah.
Baca Juga: Konflik Suriah, Presidium AWG: Jangan Buru-Buru Berpihak
Selain memperkuat aqidah tauhidullah, Jama’ah Muslimin (Hizbullah) menekankan pada bidang tarbiyah, dengan mengelola Pondok Pesantren Al-Fatah, berbasis Tahfidz Al-Quran, yang kini tersebar di 20-an cabang se-Indonesia, menyebarkan dakwah Islam yang rahmatan lil ‘alaamin, termasuk mengirimkan tenaga dai ke berbagai daerah di Indonesia dan luar negeri, seperti ke Malaysia, Filipina, Thailand, Hongkong dan Australia.
Kegiatan lainnya dalam bidang ukhuwwah adalah memelopori perjuangan pembebasan Al-Aqsha, sejak pencanangan Ghazwah Fath Al-Aqsha tahun 2006, hingga mengirimkan 20-an asatidz ke lembaga Al-Quds Institut Yaman, mengirim 30-an relawan kemanusiaan dalam pembangunan Rumah Sakit Indonesia dai Jalur Gaza. Juga aktif mengirim relawan ke berbagai lokasi bencana mulai dari tsunami Aceh, gempa Padang, Jogjakarta, Pangandaran, banjir Jakarta, hingga gempa Nepal.
Saat ini, terutama sejak 2012, sedang giat menekuni perjuangan media Islam melalui pendirian Kantor Berita Islam MINA (Mi’raj Islamic News Agency). MINA terutama menyiarkan pemberitaan perjuangan Al-Aqsha dan Palestina, langsung dari Palestina, serta perkembangan dunia Islam pada umumnya, terbit secara online dalam tiga bahasa Arab, Inggris dan Indonesia. (L/R01/RS2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Krisis Suriah, Rifa Berliana: Al-Julani tidak Bicarakan Palestina