Jamaah Muslimin (Hizbullah) Tegaskan Persatuan Umat Bagian dari Pelaksanaan Syariat lslam

Bustamin Utje
Bustamin Utje
Bustamin Utje.(Foto: Jamilah/MINA)

Jakarta (MINA) – Upaya umat lslam dalam membangun persatuan dan kesatuan di antara mereka adalah bagian dari pelaksanaan syariat lslam. Demikian disampaikan Amir Majelis Ukhuwah Pusat Jama’ah Muslimin (Hizbullah) Bustamin Utje dalam berkenaan dengan situasi nasional yang berlangsung belakangan ini terkait kehidupan umat lslam di lndonesia.

Menurutnya, dalam konteks kehidupan berbangsa dan bernegara, setiap Warga Negara lndonesia yang beragama lslam dijamin haknya oleh konstitusi untuk melaksanakan ibadah sesuai tuntunan agamanya. Oleh karenanya, tidak ada satu pun pihak yang dengan sewenang-wenang mengusik apalagi merampas hak konstitusional ummat lslam tersebut.

“Menyadari bahwa kekuatan ummat lslam terletak pada persatuan dan kesatuan di antara mereka maka upaya untuk mempersatukan umat menjadi kewajiban bersama. Penyatuan ummat lslam tidak dapat dilakukan dengan cara yang tidak sesuai tuntunan Allah dan Rasul-Nya seperti pemaksaan dengan kekuasaan ataupun kekayaan (harta benda),” kata Bustamin sebagaimana keterangan pers yang diterima Mi’raj Islamic News Agency (MINA) di Jakarta, Jumat (14/7/2017).

Dalam hal ini, ia mengutip Al-Quran Surah Al-Anfal [8] ayat 62-64. “Dan jika mereka bermaksud menipumu, maka sesungguhnya cukuplah Allah (menjadi pelindungmu). Dialah yang memperkuatmu dengan pertolongan-Nya dan dengan orang-orang yang beriman. Dan Dialah yang mempersatukan hati mereka (orang-orang yang beiman). Walaupun kamu membelanjakan semua (kekayaan) yang berada di bumi, niscaya kamu tidak dapat mempersatukan hati mereka, akan tetapi Allah telah mempersatukan hati mereka. Sesungguhnya Dia Maha Gagah lagi Maha Bijaksana. Hai Nabi, cukuplah Allah (menjadi Pelindung) bagimu dan bagi orang-orang mukmin yang mengikutimu.”

Bustamin menegaskan, hendaknya umat Islam menyadari bersama bahwa sesama muslim adalah bersaudara. Manakala terjadi perselisihan hendaknya didamaikan dengan jalan yang terbaik berdasarkan prinsip ukhuwah lslamiyah sesuai perintah Allah di dalam Al-Quran Surah Al-Hujurat [49] ayat 10,” tegasnya.

Dia juga mengatakan bahwa (Hizbullah) sebagai wadah kesatuan umat Islam menyerukan sesama muslim diharamkan oleh lslam untuk saling menyakiti sebagaimana disabdakan oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam dalam Hadis Riwayat Muslim, Nomor 2580. “Seorang muslim itu saudara bagi muslim lainnya, tidak boleh menzhaliminya, menghinakannya, mendustakannya, dan merendahkannya.”

Bustamin juga menyadari, perkembangan lslam yang pesat di berbagai bagian dunia termasuk di lndonesia kemungkinan akan menimbulkan kebencian pada pihak-pihak yang fobia terhadap lslam. “Maka untuk menghadapinya Allah Subhanahu Wa Ta’ala memerintahkan agar umat lslam senantiasa bersabar dengan selalu berbuat kebaikan kepada sesama manusia dan menolak kejahatan dengan kebaikan,” ujarnya.

Dia menjelaskan, membangun kesatuan umat Islam ini seiring misi lslam yang Rahmatan Lil’alamiin atau menjadi rahmat bagi semesta alam, Allah Subhanahu Wa Ta’ala menyuruh umat lslam untuk bersatu padu hidup dengan tertib dan damai di bawah kepemimpinan seorang lmam. Seruan ini tertuang dalam Al-Quran Surah Ali lmran [3] ayat 103.

Sebagai penutup, Bustamin menghaturkan doa semoga Allah Subhanahu Wa Ta’ala melindungi dan menolong ummat lslam lndonesia untuk mampu melaksanakan setiap tuntunan agamanya termasuk dalam hal membangun hubungan yang harmonis dengan sesama anak bangsa tanpa memandang agama, suku bangsa, etnis, dan budayanya, serta mengawal keutuhan bangsa dan penegakkan hukum dan keadilan di lndonesia. (L/R01/P2)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Wartawan: Rana Setiawan

Editor: Widi Kusnadi

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.