Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

JEPANG-MALAYSIA KERJASAMA EKONOMI SYARIAH

Admin - Ahad, 21 Juli 2013 - 01:00 WIB

Ahad, 21 Juli 2013 - 01:00 WIB

763 Views ㅤ

Kuala Lumpur, 13 Ramadhan 1434/ 21 Juli 2013 (MINA) – Wakil Ditjen Biro Internasional, Departemen Keuangan Jepang, Hiroshi Naka mengatakan, ekonomi Islam merupakan kunci kerjasama antara Jepang dan Malaysia untuk meningkatkan hubungan antara dua negara tersebut.

“Kombinasi antara perekonomian Jepang dan Islam nampaknya sangat aneh untuk beberapa orang tapi bagi bangsa Jepang itu sangat alami. Untuk terlibat dalam ekonomi Islam merupakan suatu hal yang baru,” kata Hirosyi Naka saat peluncuran produk syariah baru oleh Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ (M) Bhd (BTMU) di Kuala LumpurSabtu (20/7) Malaysia.

Hirosyi Naka juga mengatakan, Jepang akan terus mendorong Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ untuk terlibat dalam perekonomian Islam dan mendukung upaya bank untuk memfasilitasi penggunaan keuangan Islam di Malaysia dan Jepang.

Dia menunjukkan bahwa salah satu atase dari Kedutaan Besar Jepang di Kuala Lumpur melakukan kursus penuh di Pusat Internasional untuk Pendidikan Ekonomi Islam menyatakan bahwa hal itu adalah bukti atas komitmen Jepang.

Baca Juga: Hadiri Indonesia-Brazil Business Forum, Prabowo Bahas Kerjasama Ekonomi 

Juga hadir adalah direktur Bank Negara Malaysia bidang perbankan syariah dan takaful, Wan Mohd Nazri Wan Osman, yang meresmikan peluncuran empat produk baru, Global Islamic Finance melaporkan seperti dikutip MI’raj News Agency (MINA).

Wan Mohd mengatakan Malaysia membuka peluang ekonomi Islam global dan melihat keterlibatan BTMU dalam perekonomian Islam sebagai langkah yang sangat positif, karena merupakan cara untuk mengoptimalkan program perekonomian di Malaysia.

Ia juga mengatakan produk baru meningkatkan keterlibatan bank dalam bisnis lintas perbatasan di bidang ekonomi Islam. (T/P010/P02)

MI’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Rupiah Berpotensi Melemah Efek Konflik di Timur Tengah

Rekomendasi untuk Anda