Gaza, 21 Jumadil Akhir 1437/30 Maret 2016 (MINA) – Jepang telah menyumbangkan AS $ 500.000 untuk mendukung upaya menjinakkan ranjau darat, yang tidak meledak dan masih tersisa dari agresi militer Israel di Jalur Gaza pada 2014 lalu, yang telah banyak meminta korban dari kalangan warga Palestina.
Dalam sebuah pernyataan Rabu (30/3), UNRWA mengatakan Jepang telah menyumbang $ 500.000 untuk Mine Voluntary Trust Fund for Assistance in Action, yang akan memungkinkan Pelayanan Aksi Anti Ranjau Darat PBB (UNMAS) guna mengurangi bahaya ledakan di Jalur Gaza yang diblokade Israel.
UNRWA telah memperingatkan persenjataan Israel yang tidak meledak atau tersisa pada konflik 2014 lalu menimbulkan ancaman besar bagi warga sipil dan upaya rekonstruksi di Gaza. Demikian diberitakan Anadoulu dan dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Menurut pernyataan itu, sekitar 3.000 dari 7.000 alat peledak yang tersisa dari perang Israel sejauh ini telah dijinakkan.
Baca Juga: RSF: Israel Bunuh Sepertiga Jurnalis selama 2024
Sejak 2014, sedikitnya 16 warga Gaza tewas dan 97 luka-luka – termasuk 48 anak-anak – akibat sisa-sisa ranjau darat Israel itu, kata UNRWA.
Pada pertengahan 2014, Israel melancarkan serangan selama 51 hari di Jalur Gaza dengan tujuan menghentikan serangan roket Palestina ke Israel. Gencatan senjata tercapai dengan mediasi Mesirt di Cairo.
Lebih dari 2.300 warga Palestina tewas dan sekitar 11.000 cedera akibat agresi itu, berdasarkan data Kementerian Kesehatan Palestina. (T/P004/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Setelah 20 Tahun AS Bebaskan Saudara Laki-Laki Khaled Meshal