Gaza, MINA – Sekretaris Jenderal Jihad Islam di Palestina, Ziyad Al-Nakhala, mengatakan pada Rabu (13/10), gerakannya tidak akan membiarkan tahanan Palestina menghadapi hukuman di dalam penjara Israel sendirian.
Kantor Berita Safa melaporkan, pernyataannya muncul setelah siaran pers yang dikeluarkan oleh Masyarakat Tahanan Palestina (PPS), mengumumkan sekitar 400 tahanan Jihad Islam telah melakukan aksi mogok makan di penjara-penjara Israel.
PPS mengatakan para tahanan memulai mogok makan mereka sebagai protes terhadap hukuman yang dijatuhkan oleh Layanan Penjara Israel (IPS) menyusul pelarian enam tahanan Palestina dari penjara dengan keamanan tinggi di Gilboa.
Lima dari narapidana, yang menjalani hukuman seumur hidup, berafiliasi dengan Jihad Islam dan keenam, Zakaria Zubiedi memiliki hubungan dengan Fatah. Semua ditangkap kembali dalam operasi yang berbeda dalam waktu dua pekan setelah mereka melarikan diri.
Baca Juga: Al-Qasam Rilis Video Animasi ”Netanyahu Gali Kubur untuk Sandera”
Sejak itu, IPS telah memberlakukan tindakan keras terhadap semua tahanan di penjara-penjara Israel, dan khususnya mereka yang berafiliasi dengan Jihad Islam.
“Kami akan berdiri dengan tahanan kami bahkan jika kami berperang,” kata Al-Nakhala.
“Baik perjanjian maupun hal lain tidak akan mencegah kami membela tahanan kami,” tambahnya. (T/R7/RS2)
Baca Juga: Tentara Cadangan Israel Mengaku Lakukan Kejahatan Perang di Gaza
Mi’raj News Agency (MINA)