Gaza, MINA – Gerakan Jihad Islami menegaskan, pemilu yang tengah diwacanakan saat ini belum akan mampu menyelesaikan krisis internal Palestina.
Tokoh Jihad Islami, Nafiz Azam menjelaskan dalam festifal Jihad Islami di Rafah, membangun kesepakatan dan duduk bersama pimpinan-pimpinan Palestina untuk memperjuangkan kemerdekaan nasional, lebih penting dibandingkan pemilu.
“Kita menginginkan kesepakatan hakiki untuk menyelesaikan semua persoalan Palestina, dan mengelola perjuangan melawan penjajah zionis,” kata Nafiz. Demikian PIC dikutip MINA, Senin (28/10).
Ia menegaskan, gagasan yang disampaikan untuk menempuh cara perjuangan di meja perundingan dengan Israel tak bisa diterima, “dan tak akan sukses, kami menolak perundingan dengan musuh.”
Baca Juga: Al-Qasam Rilis Video Animasi ”Netanyahu Gali Kubur untuk Sandera”
Menurutnya, rencana perundingan yang digagas Amerika bertujuan untuk menundukan umat Islam, dan menghapus persoalan Palestina, karena itu semua pihak yang peduli kepada perjuangan Palestina hendaknya menolak konsep deal of century dari Amerika itu.
Gerakan Jihad Islami di Palestina bersama segenap faksi perlawanan Palestina lainnya bahu-membahu melawan agresi Israel terhadap Gaza, dan saat ini bersama menggelar aksi pawai kepulangan dan penghapusan blokade Gaza setiap hari Jumat.
Aksi dilakukan setelah semua upaya ditempuh untuk membebaskan blockade Gaza, termasuk mediasi PBB, Mesir dan Qatar, namun pihak penjajah zionis enggan merealisir kesepakatan, dan terus melakukan blockade terhadap Gaza, baik darat, laut dan udara, yang memicu berbagai krisis kemanusiaan di Gaza. (T/R03/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Tentara Cadangan Israel Mengaku Lakukan Kejahatan Perang di Gaza