Malang, 17 Jumadil Akhir 1437/27 Maret 2016 (MINA) – Presiden Joko Widodo menegaskan bahwa ketahanan keluarga menjadi nomor satu sekarang ini, baik dalam mendidik putra putri kita, baik budi pekerti dan sopan santunnya.
Hal tersebut disampaikan Presiden dalam mensikapi perubahan dunia sekarang ini yang diwarnai dengan meningkatnya radikalisme, terorisme dan narkoba, demikian siaran pers Kemenag yang diterima Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Ahad (27/3).
“Kita tahu bahwa ketahanan keluarga menjadi nomor satu sekarang ini, baik dalam mendidik putra putri kita, baik budi pekerti dan sopam santunnya, semua masalah diselesaikan dalam komunitas terkecil yaitu keluarga,” kata Presiden saat menghadiri Harlah Muslimat NU ke-70 di Stadion Gajayana Malang, Sabtu (26/3).
Selain pentingnya ketahanan keluarga dalam menangkal radikalime, terorisme dan narkoba, menurut Presiden, sosok ibu adalah sekolah pertama dan utama bagi anak-anak kita.
Baca Juga: Tim SAR dan UAR Berhasil Evakuasi Jenazah Korban Longsor Sukabumi
Oleh sebab itu, Jokowi sangat menghargai dan mengapresiasi apa yang dilakukan Muslimat NU, menjaga keluarga dan lingkungan dengan kegiatan yang eragam, mulai dari kegiatan sosial, pendidikan PAUD, TPA dan kegiatan yang berkaitan dengan (pencegahan) narkoba dan anti radikalisme,
Kepada puluhan ribu anggota Muslimat NU yang meghadiri Harlah, Jokowi mengatakan sebagai sebuah organisasi yang memiliki sejarah perjuangan panjang, 70 tahun. Presiden berpesan agar Muslimat NU semakin memperkuat komitmennya untuk terus berjuang demi umat, demi bangsa dan negara.
“Kita harus bersatu mewujudkan Indonesia yang adil, yang sejahtera, dan kita harus bersatu mewujudkan itu,” ujar Jokowi.
Menurutnya, dakwah Muslimat NU adalah dakwah dengan perbuatan (bilhal), bukan hanya dakwah dengan lisan. Dengan dakwah perbuatan, Jokowi meyakini bahwa jumlah majlis taklim, lembaga pendidikan, lembaga sosial, kesehatan dan jumlah koperasi primer Muslimat NU akan semakin meningkat dan bertambah di masa-masa mendatang.
Baca Juga: BKSAP DPR Gelar Kegiatan Solidaritas Parlemen untuk Palestina
“Dan dengan dakwah perbuatan itu, kewajiban mengkatkan kulitas juga semakin meningkat, Muslimat NU akan mampu menyiapkan filter,menyaring dan menanamkan ajaran agama sejak dini kepada anak-anak kita sehingga mereka (anak-anak) mampu membentengi diri dari pengaruh radikal dan narkoba yang menjadi ancaman kita semua,” kata Jokowi.
“Kita tahu, bahwa sekarang ini negara kita betul-betul dalam kondisi darurat narkoba, kita tahu setiap hari, 30-50 anak-anak kita, generasi kita meninggal karena narkoba. Saya menghargai dan mengapresiasi sekali apa yang telah dideklarasikan Laskar Anti Narkoba Muslimat NU. Selamat Harlah Muslimat NU ke-70,” tutur Jokowi.
Ikut mendampingi Presiden, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Susana Yembise, dan tampak hadir Ketua MPR RI Zulkifli Hasan, anggota Wantimpres KH. Hasyim Muzadi, Gubernur Jawa Timur Soekarwo, Rois Amm PBNU KH. Makruf Amin, isteri mantan Presiden Abdurrahman Wahid Sinta Nuriyah Wahid dan sejumlah tokoh NU, Sesditjen Bimas Islam Muhammadiyah Amin dan sejumlah pejabat pemerintah daerah setempat. (T/P011/R02)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Warga Israel Pindah ke Luar Negeri Tiga Kali Lipat