Sunnylands, 9 Jumadil Awwal 1437/17 Februari 2016 (MINA) – Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN-AS hampir berakhir, dalam salah satu sesinya Presiden Joko Widodo (Jokowi) berpidato mengenai Warga Negara Indonesia (WNI) yang bergabung dengan ISIS untuk perang di Suriah relatif kecil di banding negara lain.
Salah satu sesi yang digelar di Sunnylands Historic Home, Amerika Serikat (AS), adalah mengenai terorisme. Pada kesempatan itu, Jokowi mengungkapkan setidaknya saat ini ada 329 WNI yang ada di Suriah. Angka ini relatif kecil jika dibandingkan dengan jumlah penduduk Indonesia yang mencapai 252 juta.
Dalam sebuah siaran pers yang diterima Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Rabu pagi, Jokowi mengemukakan hampir semua negara menghadapi masalah yang sama, di mana ada warga negaranya yang bergabung dengan Foreign Terorist Fighter (FTF).
Dalam rilis disebutkan, faktor utama relatif kecilnya penduduk Indonesia yang bergabung FTF adalah karena Indonesia tidak memiliki pemerintah yang represif, tidak dalam pendudukan, serta kondisi politik yang relatif stabil.
Baca Juga: AS Pertimbangkan Hapus HTS dari Daftar Teroris
Dari analisis tersebut, lanjut Jokowi, dapat ditarik pelajaran bahwa untuk memerangi terorisme dan mengurangi FTF diperlukan kestabilan politik, pemerintah yang demokratis, serta tidak dalam pendudukan asing.
Sebagai penutup, Presiden menyampaikan gagasannya untuk memanfaatkan media sosial dalam menghadapi ekstrimis. Hal ini didasarkan pada fakta bahwa penyebaran paham ekstrimis dan ajakan bergabung dengan FTF banyak dilakukan melalui media sosial.
“Oleh karena itu, kita harus bekerjasama dengan media sosial dalam menyebarkan perdamaian dan toleransi sebagai counter narasi,” ujar Jokowi. Inilah yang menurut Presiden akan disampaikannya saat berkunjung ke Silicon Valley, yakni ‘Indonesia Digital Initiative: Empowering Leaders of Peace’.
“Saya mengajak agar Yang Mulia berkenan bergabung dengan saya untuk memperbanyak narasi melalui media sosial mengenai moderasi, toleransi, dan perdamaian,” ajak Presiden Jokowi seraya menutup sambutan pembuka sesi pembahasan terorisme dalam KTT ASEAN-AS.(L/R04/R05)
Baca Juga: Mahasiswa Yale Ukir Sejarah: Referendum Divestasi ke Israel Disahkan
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Israel Caplok Golan, PBB Sebut Itu Pelanggaran