Jumat Berkah di Masjid An-Nubuwwah, Masjid Terbesar di Lampung

Pada zaman Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam, masjid menjadi tempat sehari-hari para sahabat untuk beribadah, yaitu sholat lima waktu maupun untuk belajar ilmu agama. Di samping itu dalam sebuah riwayat dikemukakan, Rasulullah biasa menjadikan masjid sebagai tempat menyantuni umat-umatnya dengan maksud supaya umat Islam senantiasa dekat dengan masjid.

Atas dasar itu, salah satu masjid terbesar di Lampung, yaitu yang terletak di kompleks Pondok Pesantren Shuffah Hizbullah dan Madrasah Al-Fatah Al-Muhajirun, Negararatu, Natar, Lampung Selatan mencoba untuk mengamalkan apa yang Rasulullah contohkan khususnya dalam usaha untuk memakmurkan masjid.

Masjid ini dijuluki masjid terbesar di Lampung karena mampu menampung sebanyak 6.000 jemaah dan ke depan direncanakan akan memiliki sejumlah fasilitas perpustakaan multimedia online, aula telekonferensi, studio radio dan televisi Islam. Selain itu, disediakan poliklinik masyarakat, Kantor Baitul Mal Wat Tamwil (BMT), Zakat, Infak, dan Sedekah (ZIS).

Di samping untuk kegiatan shalat berjamaah ribuan santri dan warga sekitar, juga untuk menghafal Al-Qur’an, pengajian dan berbagai kegiatan kaderisasi santri-santri, Masjid An-Nubuwwah baru-baru ini mengadakan sebuah program yang bernama “Jum’at Berkah”

Ketua Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) An-Nubuwwah, Dade Novirzal kepada MINA, Kamis (3/2) mengatakan, Jum’at Berkah tersebut diadakan setiap setelah Kajian Shubuh di hari Jumat dengan menyediakan sarapan dan berbagai macam makanan yang bersumber dari shodaqoh masyarakat sekitar.

“Tujuan kami mengadakan itu, kami ingin memuliakan tamu-tamu Allah yang taat kepada-Nya dengan cara shalat shubuh berjamaah di Masjid dan mengikuti kajian setiap Jumat shubuh, salah satu cara dengan menyediakan hidangan di masjid,” ujarnya.

Hari Jumat merupakan hari yang paling utama (afdhal) dari semua hari dalam sepekan. Dia adalah hari yang penuh barakah. Allah Ta’ala mengkhususkan hari Jumat ini hanya bagi kaum Muslimin dari seluruh kaum dari ummat-ummat terdahulu.

Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu bahwa Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

“خَيْرُ يَوْمٍ طَلَعَتْ عَلَيْهِ الشَّمْسُ يَوْمُ الْجُمُعَةِ فِيهِ خُلِقَ آدَمُ وَفِيهِ أُدْخِلَ الْجَنَّةَ وَفِيهِ أُخْرِجَ مِنْهَا وَلاَ تَقُومُ السَّاعَةُ إِلاَّ فِي يَوْمِ الْجُمُعَةِ”

“Sebaik-baik hari di mana matahari terbit di saat itu adalah hari Jum’at. Pada hari ini Adam diciptakan, hari ketika ia dimasukan ke dalam Surga dan hari ketika ia dikeluarkan dari Surga. Dan hari Kiamat tidak akan terjadi kecuali pada hari Jum’at.”

Dade menyadur sebuah kalimat yang mengatakan “Apabila shalat shubuh berjama’ah umat Islam ramainya sudah seperti shalat Jumat maka iman mereka sudah kuat dan sudah dapat mengalahkan zionis Yahudi”.

“Salah satu tujuan kami juga untuk memuliakan anak yatim dan orang miskin, kami tidak tahu apakah yang datang ke masjid ada anak yatim dan orang miskin atau tidak, oleh karena itu kami memberi makanan pada hari Jumat agar keberkahannya berlimpah, ini terdapat dalam Al-Qur’an Surah Al-Maun ayat 1-3,” tuturnya.

“Sebenarnya, kami terinspirasi dari Masjid-Masjid yang ada di luar sana yang sudah melakukan kegiatan secara rutin, maka kami coba realisasikan program ini dengan maksud untuk menjadikan ini sebagai salah satu langkah untuk memakmurkan masjid,” katanya.

Ia mengajak masyarakat khususnya kaum Ibu-ibu rumah tangga yang ada di kampung Al-Muhajirun untuk ikut menyumbang makanan dan minuman yang akan dihidangkan pada setiap setelah Shubuh di hari Jumat, hal tersebut juga sekaligus menambah amalan mereka dan sama-sama meraih berkah dari apa yang dikerjakan.

“Hidangan yang kami sediakan tentu saja hidangan yang halalan thayyiban, makanan ringan, kue-kue, buah-buahan, dan minuman hangat. Kami belum bisa menyediakan sarapan pagi secara rutin, untuk saat ini yang menyumbangkan makanan dan minuman hangat hanya warga Al-Muhajirun saja,” katanya.

“Tetapi kami sudah mengajak orang yang berada di luar Al-Muhajirun dengan woro-woro melalui sosmed atau group WA, untuk berpartisipasi, mereka dapat mengirimnya kepada kita ataupun mereka dapat mengirimkan uangnya saja melalui nomor rekening yang sudah kami berikan,” jelasnya. (A/Azk/Guf/R12/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: hadist

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.