Bogor, MINA – Penerimaan santri baru di Pondok Pesantren Al-Fatah Cileungsi, Bogor tahun ajaran 2024/2025, pada berbagai tingkat, khususnya untuk tingkat Madrasah Tsanawiyah (MTs) reguler mengalami peningkatan jika dibandingkan tahun sebelumnya, saat sebanyak 62 santri mendaftar untuk tahun ajaran baru ini.
Kepala Sekolah Madsarah Tsanawiyah MTs Cileungsi Bogor, Taufik Nasution, Ahad (21/7) kepada MINA mengatakan, peningkatan ini karena adanya penyesuaian biaya pendidikan seperti uang pendaftaran dan uang gedung yang diberlakukan sistem promosi atau diskon pendaftar pada gelombang pertama dan santri yang berasal dari Madrasah Ibtidaiyah Al-Fatah.
Ia juga menyampaikan, di samping masyarakat semakin menyadari pentingnya mendidik putra-putri mereka dengan pendidikan agama di tengah isu-isu globalisasi yang mengancam moral generasi muda, juga karena pondok pesantren Al-Fatah saat ini menggalakkan berbagai jenis program unggulan bagi santri.
“Dengan meningkatkan kualitas program unggulan juga diharapkan bisa membekali para santri dengan pemahaman yang baik terhadap progran unggulan yang diikutinya sehingga bisa diterapkan pada kehidupan sehari-hari saat mereka pulang ke rumah,” ujarnya.
Baca Juga: Menag RI dan Dubes Sudan Bahas Kerja Sama Pendidikan
Beberapa program unggulan saat ini menurut Taufik Nasution antara lain, program Tahfiz Al Qur’an, program kitab kuning, intensif program bahasa, dan program unggulan lain yang berbasis teknologi seperti Robotika, multimedia dan Technopreneur.
”Technopreneur adalah seseorang yang membuat sebuah peluang usaha dengan memanfaatkan teknologi yang sedang berkembang pesat saat ini. Peluang usaha ini sangat cocok untuk diterapkan para generasi millenial atau Gen-Z termasuk santri di Al-Fatah,” jelasnya.
Sementara itu, Mudir Pondok Pesantren Shuffah Hizbullah dan Madrasah Al-Fatah, M, Nurhamid mengatakan Ponpes yang ia pimpin saat ini merupakan pusat pendidikan Islam dan dinamika kehidupan Ahlu Shuffah (santri) yang menyatu dengan masyarakat.
Al-Fatah membuka program Pendidikan mulai dari Raudhatul Athfal (TK), MI, MTs, dan Madrasah Aliyah dengan program reguler Tahfiz Al-Quran.
Baca Juga: Mendikti Sampaikan Tiga Arah Kebijakan Pendidikan Tinggi Indonesia
Pondok ini berdiri sejak tahun 1976 yang menyelenggarakan program pendidikan dalam rangka mempersiapkan generasi pelanjut amanah risalah Islam bagi kemakmuran seluruh alam.
Lalu, pada tahun 1987 diterapkan pengajaran klasikal program 5 tahun dengan nama “Al-Wustho” dan madrasah sebagai tempat kegiatan belajar mengajar.
Pada 1993, atas tuntutan dan usulan masyarakat sesuai perubahan dan perkembangan dunia pendidikan yang menuntut adanya penyesuaian sistem pengelolaan, maka dilakukan evaluasi dan langkah-langkah penyempurnaan status lembaga dari pesantren tradisional ke pesantren modern. []
Baca Juga: Kedutaan Besar Sudan Sediakan Pengajar Bahasa Arab untuk Pondok Pesantren
Mi’raj News Agency (MINA)