Bali, MINA – Wakil Presiden RI Jusuf Kalla membuka secara resmi penyelenggaraan pertama Indonesia-Africa Forum (IAF 2018) di Bali Nusa Dua Convention Centre, Selasa (10/4).
Pada sambutannya, Jusuf Kalla menyampaikan, Indonesia bersama Afrika memiliki sejarah panjang yang dimulai dengan penyelenggaraan Konferensi Asia Afrika di Bandung, 1955. Semangat kerja sama Indonesia-Afrika terus berlanjut yang ditandai dengan perigatan 50 tahun dan 60 tahun KAA pada tahun 2005 dan 2015.
Sebagaimana keterangan tertulis Kemlu RI yang diterima MINA, Indonesia dan Afrika selanjutnya terus bekerja sama memajukan kerja sama ekonomi.
Indonesia juga melihat Afrika sebagai mitra strategis dalam kebijakan luar negeri. Negara-negara Afrika, diumpamakan seperti Wakanda dalam film Black Panther memiliki potensi dan sumber daya yang belum tergali dan tidak banyak diketahui oleh masyarakat internasional.
Baca Juga: Jawa Tengah Raih Penghargaan Kinerja Pemerintah Daerah 2024 untuk Pelayanan Publik
Seperti halnya Afrika, Indonesia sebagai perekonomian yang berkembang di Asia, terbesar di Asia Tenggara, sekaligus anggota G20, tengah mengembangkan infrastruktur untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.
Selain itu, Wapres Jusuf Kalla juga mendorong kelanjutan program Kerja Sama Selatan-selatan dan Triangular (KSST) Indonesia-Afrika yang dapat menggali potensi kerja sama ekonomi di masa mendatang.
Nilai perdagangan Indonesia-Afrika, menurut Wapres, terus meningkat. Terakhir pada tahun 2017, nilai perdagangan Indonesia-Afrika meningkat 15% dibanding tahun sebelumnya.
Nilai perdagangan tersebut masih memiliki potensi besar untuk terus tumbuh mengingat negara-negara Afrika masih membutuhkan barang-barang ekspor Indonesia seperti minyak kelapa sawit, kendaraan bermotor, dan alat transportasi masal, selain yang sudah ada seperti Indomie.
Baca Juga: Cuaca Jabodetabek Berawan Jumat Ini, Hujan Sebagian Wilayah
“Upaya tersebut perlu didukung dengan kerja sama kebijakan ekspor, konektivitas, trade egreement, dan peningkatan infrastruktur,” ungkap Wapres di hadapan para undangan.
IAF 2018 dihadiri oleh lebih dari 500 peserta dari sektor pemerintah dan swasta Indonesia dan Afrika. IAF 2018 akan dilaksanakan pada 10-11 April 2018 yang diisi oleh berbagai kegiatan seperti pameran bisnis, diskusi panel, forum bisnis, dan pameran kebudayaan Indonesia-Afrika. Pemerintah Indonesia bermaksud untuk menunjukkan komitmen, kecintaan, persahabatan Indonesia dengan negara-negara di Afrika.
Sebelum secara resmi membuka IAF 2018, Jusuf Kalla berpesan agar kerja keras terus dilanjutkan, dan kesepakatan kerja sama yang telah dibuat bersama harus ditindaklanjuti demi kesejahteraan bersama Indonesia-Afrika.(R/R04/P1)
Baca Juga: Bedah Berita MINA, Peralihan Kekuasaan di Suriah, Apa pengaruhnya bagi Palestina?
Mi’raj News Agency (MINA)