Sanaa, MINA – Jutaan orang Yaman menghadapi situasi kesehatan yang “putus asa” di atas kerusakan akibat perang, demikian tim medis kemanusiaan Dokter Lintas Batas (MSF) mengatakannya pada Senin (30/10).
“Tiga puluh bulan perang, tingginya harga barang konsumsi dan pengangguran berdampak besar pada manusia,” kata Ghassan Abou Chaar, kepala misi MSF di Yaman dalam sebuah pernyataan. Demikian The New Arab memberitakan yang dikutip MINA.
Ia menambahkan bahwa sebagian besar anak-anak menderita kekurangan gizi.
“Jutaan orang Yaman tidak dapat mengakses perawatan kesehatan primer,” kata Abou Chaar.
Baca Juga: Pasukan Israel Maju Lebih Jauh ke Suriah Selatan
Sementara petugas kesehatan dan pegawai negeri lainnya di negara itu, belum dibayar selama 13 bulan terakhir.
Yaman terjerumus ke dalam perang saudara pada tahun 2015, ketika sebuah koalisi militer yang kuat pimpinan Arab Saudi bergabung dalam perang pemerintah melawan pemberontak Houthi.
“Sangat mengejutkan melihat dampak mengerikan dari konflik buatan manusia ini,” kata Mark Lowcock, kepala Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA). Ia mengunjungi negara termiskin di Timur Tengah itu pekan lalu.
Menurut PBB, lebih dari 10.000 orang, terutama warga sipil, telah terbunuh sejak intervensi militer, dan jutaan lainnya telah mengungsi.
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah
Sementara 2.100 lainnya meninggal karena kolera sejak April. Sementara rumah sakit berjuang untuk mendapatkan pasokan dasar di tengah blokade di pelabuhan dan bandara internasional utama negara tersebut.
OCHA mengatakan bahwa lebih dari 11 juta anak membutuhkan bantuan kemanusiaan.
Menurut PBB, konflik di Yaman telah menyebabkan tujuh juta orang berisiko kelaparan dan diperkirakan 17 juta atau 60 persen dari keseluruhan populasi, makanannya tidak aman. (T/RI-1/P1)
Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama
Mi’raj News Agency (MINA)